Geologi Daerah Cimanintin dan sekitarnya, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat

A’YUNI, NUR ANNISA (2024) Geologi Daerah Cimanintin dan sekitarnya, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Other thesis, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.

[img] Text (Cover)
COVER.pdf

Download (372kB)
[img] Text (Bab 1)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB)
[img] Text (Bab 2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab 3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (549kB)
[img] Text (Bab 4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (Bab 5)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB)
[img] Text (Bab 6)
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (75kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (81kB)
[img] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Daerah penelitian yang berada di daerah Cimanintin dan sekitarnya, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lokasi penelitian terletak pada 6o55’40.479" LS– 6o50’48.875" LS dan 108o11’17.050" BT – 108o14’34.041" BT dengan luasan daerah penelitian 54.000.000 m2 atau 9x6 km2. Secara fisografi daerah penelitian masuk dalam Fisografi Zona Bogor yang telah dipetakan oleh beberapa ahli geologi terdahulu, namun penelitian masih bersifat regional. Belum adanya penelitian secara rinci pada daerah penelitian, menjadi suatu ketertarikan peneliti untuk melakukan pemetan rinci. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran tentang sejarah geologi yang membentuk daerah penelitian, khususnya yang didasarkan oleh konsep stratigrafi yang dianggap lebih relevan untuk digunakan di daerah penelitian. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan geomorfologi, yaitu satuan geomorfologi bergelombang lemah – kuat denudasional (D1), satuan geomorfologi bergelombang kuat – berbukit denudasional (D3), dan satuan geomorfologi perbukitan – tersayat kuat struktural (S3). Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi 6 satuan stratigrafi, yaitu Satuan batupasir karbonatan Cinambo, Satuan batulempung karbonatan perselingan batupasir karbonatan Cinambo, Satuan tuf Halang, Satuan batupasir Citalang, Intrusi Andesit dan endapan. Struktur geologi daerah penelitian yaitu Sesar naik Babakanjawa, Sesar turun Cengal, Sesar mendatar Dekstral, Antiklin Babakanjawa, Antiklin Cimanintin, Antiklin Cengal, Sinklin Cimanintin dan Sinklin Cibodas. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada Miosen Tengah dengan terbentuknya Satuan batupasir karbonatan Cinambo dengan perkiraan umur melalui interpretasi geologi regional lembar Ardjawinangun terendapkan pada kala Miosen Tengah (N3 – N14). Satuan Batupasir Karbonatan Cinambo terendapkan pada lingkungan pengendapan di zona Neritik luar. Setelah terbentuknya satuan tersebut terjadi proses pengendapan Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo yang diduga terendapkan pada zona batyhyal atas yang ditandai dengan keterdapatan foraminifera planktonik sebagai acuan penentuan umur dan foraminifera bentonik sebagai acuan penentuan lingkungan pengendapan yang terkandung dalam satuan tersebut, Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo berhenti terendapkan pada kala Miosen Akhir (N17). Setelah terbentuknya Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo terjadi pengangkatan yang mengakibatkan terdapat lipatan pada lokasi penelitian yang berarah Barat – Timur. Pada kala Pliosen awal ikut terendapkan Satuan Tuf Halang dan kemudian selanjutnya terendapkan Satuan Batupasir Citalang yang terendapkan pada kala Pliosen Tengah – Pliosen Akhir. Lalu terjadi adanya sesar mendatar mengkanan (dextral strike-slip fault). Kemudian terbentuknya Satuan Intrusi Andesit yang menerobos Satuan Batupasir karbonatan Cinambo, Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo, Satuan Tuf Halang, Satuan Batupasir Citalang, dan Satuan Batupasir Citalang. Satuan Intrusi Andesit terjadi pada kala Pleistosen. Terjadi adanya sesar naik Babakanjawa, lalu terjadi
v
lagi adanya sesar turun Cengal. Pada kala Holosen terjadi pengendapan Satuan Endpaan berukuran lempung-pasir yang terendapkan secara ketidakselarasan. Geologi tata lingkungan pada daerah penelitian terbagi menjadi 2 yaitu terdapat sumberdaya alam dan bencana alam. Sumberdaya tanah pada lokasi penelitian Sebagian besar digunakan menjadi lahan persawahan, perkebunan, dan pemukiman. Sedangkan bencana alam pada daerah penelitian banyak dijumpai tanah longsor atau gerakan masa yang banyak disebabkan oleh factor alam seperti kemiringan lereng yang terjal, litologi, vegetasi dan curah hujan.

Kata kunci : Cimanintin, Pemetaan Geologi Permukaan, Stratigrafi, Sejarah Geologi, Geologi lingkungan

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Cimanintin, Pemetaan Geologi Permukaan, Stratigrafi, Sejarah Geologi, Geologi lingkungan
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral > Teknik Geologi
Depositing User: R. Ario Wibowo .
Date Deposited: 12 Jun 2024 08:08
Last Modified: 12 Jun 2024 08:08
URI: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501

Actions (login required)

View Item View Item