Jehalu, Mario Ricardo (2020) PENGARUH WAKTU PENAHANAN PWHT TERHADAP KEKERASAN BRINELL DAN KOROSI SAMBUNGAN BUTT- JOINT PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH. Other thesis, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Text (Abstrak)
210015034 hal dpn.pdf Download (1MB) |
|
Text
210015034 abstrak.pdf Download (238kB) |
|
Text (Bab 1)
210015034 bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 2)
210015034 bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text (Bab 3)
210015034 bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (608kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 4)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Bab 5)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (197kB) |
|
Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
“ PENGARUH WAKTU PENAHANAN PWHT TERHADAP KEKERASAN BRINELL DAN
KOROSI SAMBUNGAN BUTT JOINT PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH“
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PWHT terhadap kekerasan
brinel dan korosi sambungan butt-joint pada sambungan las tungsten inert gas (TIG)
pada baja karbon rendah.
Metode penelitian ini menggunakan las TIG (tungsten inert gas) AOTAI ATIG315P
dengan metode pengelasan bawah tangan posisi 1G, pengelasan ini menggunakan kawat
elektroda Tungsten type EWTH-2 dengan bahan tambah (filler) berdiameter 3,2 mm dan
gas argon sebagai gas pelindung busur nyala api. Spesimen berupa baja strip plat,
dengan ketebalan 5 mm, lebar 100 mm, dan panjang spesimen 300 mm, dibentuk
kampuh V dengan sudut 45º, setelah pengelasan diberi perlakuan waktu penahanan
PWHT dengan variasi waktu antara 80 menit, 110 menit, 140 menit, ditahan selama 60
menit. Spesimen kemudian dilanjutkan dengan pengambilan foto struktur mikro, dengan
lebar 5 mm panjang 200 mm dan ukuran ini dipakai juga untuk uji kekerasannya dengan
metode brinell, untuk pengujian korosi panjang 5 mm lebar 5mm dan tebal 5 mm diuji
untuk menghitung kehilangan berat dengan media HCL 5%.
Struktur mikro raw material menunjukan butir-butir pearlit dan butir ferit sedangkan
Struktur Mikro Daerah Las Tanpa heat treatment dan dengan heat treatment didominasi
grain boundary ferit (GBF), acicular ferit (AF), widmansten ferit (WF)
Nilai kekarasan tertinggi terdapat pada spesimen RW sebesar 142.626 Kgf/mm2
pada
titik pengujian daerah las, mengalami kenaikan besarnya butiran perlit yang cukup
besar. Berdasarkan diagram pengelasan terbaik berada PW_800.110 karena grafik
menunjukan hasil yang bagus dibandingkan dengan PW_800.80 dan PW_800.140 yang
mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak signifikan sebelum mencapai titik
pengujian base metal.
Dari hasil pengujian korosi dapat diketahui bahwa, laju korosi tertinggi diperoleh
pada spesimen RW yaitu sebesar 3,118 mm/tahun. tingginya laju korosi berikutnya
yang tertinggi terjadi pada spesimen N-PWHT yaitu sebesar 1,118 mm/tahun .
Sedangkan untuk material yang telah dilakukan proses PWHT nilai laju korosi terbesar
ada pada PW_800.80 dengan nilai sebesar 1,783 mm/tahun. Disebabkan karena adanya
pemanasan di atas suhu yang tinggi sehingga kekerasan pada daerah logam las menjadi
lunak atau tidak keras.
Kata kunci : Pengelasan, TIG, Baja Karbon Rendah, Annealing, Brinell, Korosi
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengelasan, TIG, Baja Karbon Rendah, Annealing, Brinell, Korosi |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Mesin |
Depositing User: | suma SR romdani |
Date Deposited: | 28 Aug 2023 01:36 |
Last Modified: | 28 Aug 2023 01:36 |
URI: | https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4153 |
Actions (login required)
View Item |