Peran Kota Kecil Dalam Perkembangan Wilayah Pada Koridor Jalan Regional Semarang - Yogyakarta

Solikhah Retno Hidayati, . (2015) Peran Kota Kecil Dalam Perkembangan Wilayah Pada Koridor Jalan Regional Semarang - Yogyakarta. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 11 (4). pp. 498-507. ISSN 1858-3903

[img] Text (Peer preview)
PEER REVIEW_PERAN KOTA KECIL_JURNAL PWK.pdf

Download (207kB)
Official URL: https://itny.ac.id

Abstract

ABSTRACTThe small towns development are becoming an important issue in regional development. They should be able to hold their role as a service center for their upper region and hinterland. It is no exception in Joglosemar corridor.Yogyakarta, Solo, and Semarang, has now been developing as economic center in Java. The role of small towns among them has been decreased because of the big city primacy. This study aim to identify how the small towns hold their role in Semarang-Yogyakarta corridor. The role are viewedfrom spatial and economic aspect. The indicator of spatial aspect are urban primacy (Zipf’s rank-size rule), polarization (population growth), and service center (centrality index). The economic indicators are regional disparity (Williamson index), economic base (LQ), and economic performance (shift and share). The regional area will be studied from two point of view, they are micro (among small towns and to the hinterland) and macro (to the kabupaten and province). Keyword: small town role, regional development, spatial aspect, economic aspectABSTRAKPerkembangan kota kecil merupakan salah satu isu yang penting dalam perkembangan wilayah.Kota-kota kecil tidak mampu menjalankan perannya sebagai pusat pelayanan bagi wilayah atas maupun bawahnya. Hal ini diindikasikan terjadi di wilayah Joglosemar. Kota Yogyakarta, Solo dan Semarang telah berkembang menjadi pusat-pusat kegiatan ekonomi. Kota-kota kecil diantara tiga kota tersebut mengalami penurunan peran, karena dominasi kota-kota besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peran kota-kota kecil di koridor Semarang-Yogyakarta. Kota kecil sebagai obyek studi terpilih adalah Kota Ambarawa, Secang, dan Ambarawa. Peran kota kecil ditinjau dari aspek spasial dan ekonomi. Peran tersebut diukur berdasarkan lingkup wilayah mikro, yaitu antar kota kecil serta kota kecil dengan hinterland. Wilayah makro meliputi lingkup wilayah kabupaten dan provinsi. Indikator peran spasial diukur menggunakan metode keutamaan kota(Zipf’s rank-size rule), polarisasi (pertumbuhan penduduk), dan pusat pelayanan (indeks sentralitas). Aspek ekonomi menggunakan indikator kesenjangan wilayah (indeks williamson), sektor basis (LQ) dan kinerja sektor ekonomi (shift dan share).Hasil pengukuran masing-masing indikator tersebut dibuat indeksnya. Makin besar hasil rata-rata indeksnya, berarti peran kota makin baik. Kata kunci: peran kota kecil, konstelasi wilayah, aspek spasial, Joglosemar

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: small town role, regional development, spatial aspect, economic aspect peran kota kecil, konstelasi wilayah, aspek spasial, Joglosemar
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Depositing User: suma SR romdani
Date Deposited: 28 Apr 2021 04:14
Last Modified: 28 Apr 2021 04:14
URI: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2952

Actions (login required)

View Item View Item