HUBUNGAN GENESA ANTARA BATUAN BEKU INTRUSI DAN EKSTRUSI DI PERBUKITAN JIWO, KECAMATAN BAYAT, KLATEN JAWA TENGAH

Hill Gendoet Hartono, . and Bernadeta Subandini Astuti, . (2004) HUBUNGAN GENESA ANTARA BATUAN BEKU INTRUSI DAN EKSTRUSI DI PERBUKITAN JIWO, KECAMATAN BAYAT, KLATEN JAWA TENGAH. Other thesis, STTNAS.

[img] Text (Laporan Penelitian)
3_HUBUNGAN GENESA ANTARA BATUAN BEKU INTRUSI DAN EKSTRUSI DIPERBUKITAN JIWO, KECAMATAN BAYAT, KLATEN JAWA TENGAH.pdf

Download (8MB)
Official URL: https://www.itny.ac.id

Abstract

SARI
Sejauh ini hubungan genesis antara batuan beku terobosan G. Pendul di Perbukitan Jiwo dengan aliran
lava di dekatnya yang termasuk di dalam Formasi Kebo-Butak belum diketahui. Hasil penelitian dengan
pendekatan stratigrafi, petrologi-geokimia dan volkanologi menunjukkan bahwa batuan intrusi dan
ekstrusi itu mempunyai hubungan sangat erat. Keduanya berumur lk. 30 jtl, terletak di atas Formasi
Gamping-Wungkal dan berkomposisi basa (49 -52,8 % SiO ). Batuan intrusi itu adalah gabro, umumnya 2
berbutir sedang sampai halus, sedangkan batuan ekstrusinya termasuk basal berbutir halus. Sebagai
mineral penyusun utama keduanya adalah plagioklas dan piroksen klino sedang tambahannya mineral
opak. Gelas dan mikrolit dijumpai sedikit di dalam batuan intrusi, tetapi kehadirannya semakin melimpah
di dalam batuan ekstrusi. Secara volkanologi, gabro itu dipandang sebagai tubuh intrusi semi gunungapi
yang berbentuk kubah bawah permukaan. Sedangkan aliran lava basal yang terletak paling dekat, yakni
di Kalinampu dan Nampurejo, yang berasosiasi dengan tuf hitam, merupakan produk ekstrusinya.
Sementara itu aliran lava basal G. Sepikul dan Kali Cermo diperkirakan sebagai hasil erupsi gunungapi
parasit di daerah Bayat.
Kata kunci: ekstrusi, gunungapi parasit, intrusi, Jiwo, kubah bawah permukaan.
ABSTRACT
So far, the genetic relationship between an intrusive igneous rock of Mt. Pendul at Jiwo Hills and lava
flows nearby as a part of Kebo-Butak Formation has not been known yet. Following the approach of
stratigraphy, petrology-geochemistry and volcanology, it is confirmed that the intrusive and extrusive
rocks have very close relationship. Both have an age about 30 Ma, stratigraphically they lie on the
Gamping-Wungkal Formation, and are basic in composition (49-52.8 % SiO ). The intrusive rock is 2
gabro, generally medium to fine grain, while the extrusive rocks are fine grain basalt. Their essential
minerals are plagioclase and clinopyroxene with opaque mineral as an accessory constituent. Volcanis
glass and microlites are minor in the fine grain intrusive rock, but become abundant in the extrusive ones.
Based on volcanological view, the gabro is considered as a subvolcanic intrusion of a cryptodome.
Whereas, basaltic lavas nearby, at Kalinampu and Nampurejo which are associated with a black tuff are
products of extrusive activities. In the meantime, basaltic lavas of Mt. Sepikul and Cermo River are results
of parasitic volcanism in the Bayat area.
Keywords: exstrusion, parasitic volcano, intrusion, Jiwo, cryptodome.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: ekstrusi, gunungapi parasit, intrusi, Jiwo, kubah bawah permukaan
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions:
Depositing User: Dwi Asih Widawati
Date Deposited: 11 Dec 2020 08:36
Last Modified: 11 Dec 2020 08:36
URI: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2563

Actions (login required)

View Item View Item