%0 Thesis %9 Other %A SITI NURAINI, S.T., M.Si., M.Sc., NIK 19730295 %A sttnas, %B FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL %D 2017 %F ITNYREPOID:64 %I sekolah tinggi teknologi nasional yogyakarta %P 36 %T GEOMETRI PERLAPISAN BATUPASIR KONGLOMERATAN SEBAGAI SISIPAN PADA FORMASI NANGGULAN DI KALI WATUPURU DAN KALI SONGGO, PEGUNUNGAN KULON PROGO, YOGYAKARTA %U https://repository.itny.ac.id/id/eprint/64/ %X Sebagai sisipan terpenting dari Formasi Nanggulan, batupasir konglomerat Nanggulan memiliki komposisi butiran atau fragmen batuan beku (andesit, basalt), batuan metamorfosa (kwarsit, flint), batuan sedimen (batupasir, batulempung), pecahan-pecahan cangkang Moluska sp., nodul siderit (FeCO3) dan serat-serat batubara yang diendapkan sebagai sedimen pengisi saluran (channel). Penelitian ini bertujuan mempelajari karakter internal (tekstur sedimen, komposisi butiran atau fragmen, struktur sedimen), karakter eksternal yaitu geometri perlapisan batupasir dan genesa pembentukan serta implikasinya terhadap studi lanjut pemodelan reservoir batupasir. Pengamatan lapangan dilakukan pada dua lintasan Kali Watupuru dan Kali Songgo, Kulon Progo, Yogyakarta. Konsentrasi butiran atau fragmen pada batupasir konglomeratik Nanggulan berada di berbagai kondisi misalnya berada di atas permukaan erosi bagian bawah (basal erosional surface), atau terkonsentrasi di bagian atas perlapisan. Ada pula yang bersatu dalam matriks yang berukuran butir kasar sehingga memperlihatkan komposisi berbutir padat. Di tempat lain, dijumpai ukuran butiran atau fragmen hampir sama dengan ukuran matriknya yaitu pasir sangat kasar. Geometri batupasir konglomeratan Nanggulan menunjukan geometri lensa yang menipis ke bagian tepi-tepinya. Di bagian atas geometri lensa ditemukan kekar-kekar gerus (shear joints) yang memotong tegak perlapisan batupasirnya. Geometri awal batupasir konglomeratan Nanggulan menunjukan bentuk pengisi saluran (channel fill) karena pengisian sedimen ke dalam permukaan erosi lapisan batuan bagian bawah yang berumur lebih tua. Ketika proses litifikasi dan kompaksi terjadi bersamaan dengan fase penenggelaman (burial) dan kemudian disusul peristiwa tektonik pengangkatan (uplifting tectonic), sehingga menyebabkan geometri pengisi saluran (channel fill) berubah menjadi geometri lensa. Penggelembungan di bagian tengah dan penipisan di bagian pinggir tubuh batupasir disebabkan oleh proses perbedaan kompaksi. Geometri lensa dipercaya sebagai salah satu contoh model perangkap struktur untuk tipe reservoir batupasir. Keberadaan kekar-kekar gerus (shear joints) memotong tegak tubuh batupasir konglomeratan Nanggulan berpotensi sebagai penyekat (seal) jika bidang kekarnya dilapisi oleh batuan impermeable, sehingga menghasilkan kompartementalisasi pada tubuh batupasirnya. Jika kekar- kekar gerus tersebut justru membuat jalan keluar maka berpotensi menimbulkan kebocoran-kebocoran (leaks) pada perangkapnya. Analogi data singkapan batupasir konglomeratan Nanggulan adalah contoh pembelajaran yang baik dalam studi lanjut pemodelan reservoir tubuh batupasir.