TY - UNPB ID - ITNYREPOID5368 UR - https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5368/ Y1 - 2023/01// M1 - other TI - Analisis kualitas udara dan kebisingan akibat kegiatan penambangan dan pengolahan di PT. Semen Bosowa Maros pada Desa Baruga Kecamatan Batimurung Provinsi Sulawesi Selatan KW - Impact of Blasting on the Environment KW - Ambient Air Quality KW - Dust KW - Noise Level = Dampak Peledakan Terhadap Lingkungan KW - Kualitas Udara Ambien KW - Debu KW - Tingkat Kebisingan AV - restricted A1 - SALIM, MENATI N2 - Based on data processing and testing that has been carried out, the impact that occurs due to blasting and other mining activities is the impact of air quality on dust but does not have a negative impact because the dust component in each place does not exceed ambient air quality standards and other impacts, namely the impact of noise. that occur due to blasting activities on the surrounding community still have an impact that disturbs the community, this is a complaint from the community itself The highest parameter value in ambient air measurements is the highest SO2 value is found in the PLTD Area area with a value of 15.1001 ?g / m3, the highest CO is found in the Miner area in the Clay Mine Area with a value of 417 ?g / m3, the highest NO 2 is found in the Factory area on the Left Back of the Factory with a value of 31.6069 ?g / m3, the highest D ebu (TSP) is found in the Mining area of the Clay Mine Area with a value of 191.5165 ?g/m3. dust concentration (TSP). The average value of ambient air quality in areas in all regions of this study was for parameters SO2 = 8.3044625 ?g/m3, CO = 321.25 ?g/m3, NO2 = 14.0368125 ?g/m3 and TSP = 102.1621625 ?g/m3. while the average noise level value at all data collection sites for this region was 77.71 dBA. From the results of the analysis of ambient air quality and noise levels, the results of measurements of ambient air quality in the form of gas and dust concentrations (SO2, CO, NO2, and TSP) in all data collection locations are still below the maximum limit of ambient air quality standards according to the Regulation of the Governor of South Sulawesi Number 69 of 2010 Appendix III A concerning Quality Standards and Criteria for Environmental Damage related to Ambient Air Quality Standards. however, there are several locations whose measurement results are closest to the maximum limit of quality standards set, namely dust (TSP) in the Clay Mine Area and at the measurement location around the Rear Left Factory and Rear Right of The Factory as well as the highest noise level on Coal Mill Line 2. Based on the results of the analysis, it is necessary to make recommendations for ambient air quality, namely to always do watering in the mining area continuously every 2 hours when the sun is hot and apply the speed of vehicles that pass in the mining area and limestone haul roads, especially when passing through a narrow route. close to settlements with a maximum speed of 20 km/hour so as to reduce the rate of spread of gas and dust to the surrounding environment and are required to use masks for employees who work in dusty areas and the recommendation for noise levels is to always perform maintenance on equipment that causes noise = Berdasarkan pengolahan dan pengujian data yang telah dilakukan bahwa dampak yang terjadi akibat peledakan dan aktivitas tambang lainnya yaitu dampak kualitas udara terhadap debu akan tetapi tidak memiliki dampak negatif dikarenakan komponen debu pada masing masing tempat tidak melebihi standar baku mutu udara ambien serta dampak lainnya yaitu dampak kebisingan yang terjadi akibat aktivitas peledakan terhadap masyarakat sekitar masih memberikan dampak yang menganggu masyarakat hal tersebut merupakan keluhan masyarakat sendiri Nilai parameter tertinggi pada pengukuran udara ambien yaitu Nilai SO2 tertinggi terdapat di wilayah Area PLTD dengan nilai 15,1001 ?g/m3, CO tertinggi terdapat di wilayah Penambang pada Area Tambang Clay dengan nilai 417 ?g/m3, NO2 tertinggi terdapat di wilayah Pabrik pada Belakang Kiri Pabrik dengan nilai 31,6069 ?g/m3, Debu (TSP) tertinggi terdapat di wilayah Penambangan pada Area Tambang Clay dengan nilai 19,5165 ?g/m3. Konsentrasi debu (TSP). Nilai rata-rata kualitas udara ambien di area di semua wilayah penelitian ini yaitu untuk parameter SO2 = 8,3044625 ?g/m3, CO = 321,25 ?g/m3, NO2 = 14,0368125 ?g/m3 dan TSP = 102,1621625 ?g/m3. sedangkan nilai rata-rata tingkat kebisingan di seluruh lokasi pengambilan data untuk kawasan ini adalah 77,71 dBA. Dari hasil analisis kualiatas udara ambien dan tingkat kebisingan, hasil pengukuran kualitas udara ambien berupa konsentrasi gas dan debu (SO2, CO, NO2, dan TSP) di semua lokasi pengambilan data masih berada di bawah batas maksimal baku mutu udara ambien menurut Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2010 Lampiran III A tentang Baku Mutu Dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup terkait Baku Mutu Udara Ambien. namun terdapat beberapa lokasi yang hasil pengukurannya paling mendekati batas maksimal baku mutu yang ditetapkan yaitu debu (TSP) di Area Tambang Clay serta di lokasi pengukuran area sekitar Belakang Kiri Pabrik dan Belakang Kanan Pabrik serta tingkat kebisingan tertinggi di Coal Mill Line 2. Berdasarkan hasil analisis, maka perlu dilakukan rekomendasi untuk kualitas udara ambien yaitu selalu melakukan penyiraman pada area tambang secara terusmenerus setiap 2 jam sekali saat keadaan terik matahari dan menerapkan kecepatan kendaraan yang melintas di area tambang dan jalan angkut batugamping terutama pada saat melewati jalur yang dekat dengan pemukiman dengan kecepatan maksimal 20 km/jam sehingga mengurangi tingkat penyebaran gas dan debu ke lingkungan sekitar serta diwajibkan menggunakan masker untuk karyawan yang bekerja di area yang berdebu dan rekomendasi untuk tingkat kebisingan adalah selalu melakukan perawatan mesin terhadap peralatan yang menimbulkan suara bising. PB - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta ER -