TY - UNPB ID - ITNYREPOID5356 UR - https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5356/ Y1 - 2023/01/19/ M1 - other TI - Analisis neraca penggunaan lahan di kawasan rawan bencana gunung merapi kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta KW - land use KW - land use balance KW - disaster prone areas = penggunaan lahan KW - neraca penggunaan lahan KW - kawasan rawan bencana PB - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta N2 - Land use balance is a comparison method between the availability of use and utilization according to the function of the RTRW area. With the balance of land use as an important role in the preparation of the RDTR. This is because each region in the district/city does not yet have a land use balance as an element of the RDTR preparation. This research requires data and information related to land use in disaster-prone areas of Mount Merapi, Kapanewon Cangkringan, Pakem and Turi in the form of area, area of land use. The method used in this study is a mixed method with qualitative and quantitative approaches. There are 5 types of land use in disaster prone areas of Mount Merapi, namely; horticulture designation, food crop agriculture designation, settlement designation, community forest, and Mount Merapi National Park. Based on the results of the study there were changes in land use in the form of land reduction of 127.39 Ha or 0.90% and addition of land area of 130.38 Ha or 0 .02 %. Meanwhile, the unsuitability of land use from 2016-2021 in the Mount Merapi Disaster Prone Area is 1279.97 Ha. In disaster-prone areas of Mount Merapi, there are built-up land within the scope of KRB I, II and III. With an area of 1182.85 Ha built-up land which is spread over KRB I, II and III. Land change in this study was obtained through an image digitization process to obtain data on land use and built-up land. The research results obtained show that from 2016-2021 there have been changes and land incompatibility based on the RTRW of Sleman Regency = Neraca Penggunaan lahan merupakan salah satu metode perbandingan antara ketersediaan penggunaan dan pemanfaatan menurut fungsi kawasan RTRW. Dengan adanya neraca penggunaan lahan sebagai peran penting dalam penyusunan RDTR. Hal ini disebabkan karena setiap wilayah dikabupaten/kota belum tersedianya neraca penggunaan lahan sebagai elemen penyusunan RDTR. Pada penelitian ini dibutuhkan data data dan informasi terkait dengan penggunaan lahan pada kawasan rawan bencana Gunung Merapi, Kapanewon Cangkringan,Pakem dan Turi berupa luas wilayah, luas penggunaan lahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan lahan pada kawasan rawan bencana gunung merapi terdapat 5 jenis penggunaan lahan yaitu; peruntukan hortikultura, peruntukan pertanian tanaman pangan,peruntukan permukiman, hutan rakyat, dan taman nasional gunung merapi Berdasarkan hasil studi terdapat perubahan penggunaan lahan berupa penguragan lahan sebesar 127,39 Ha atau 0,90 % dan penambahan luas lahan sebesar 130,38 Ha atau 0,02 %. Sedangkan ketidaksesuaian lahan penggunaan lahan dari tahun 2016-2021 di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi sebesar 1279,97 Ha. Pada kawasan rawan bencana gunung merapi terdapat lahan terbangun yang berada dalam lingkup wilayah KRB I,II dan III. Dengan luas 1182,85 Ha lahan terbangun yang berada tersebar di KRB I,II dan III. Perubahan lahan pada penelitian ini diperoleh melalui proses digitasi citra untuk mendapatkan data penggunaan lahan dan lahan terbangun. Hasil penelitian yang didapat menujukkan dari tahun 2016-2021 mengalami perubahan dan ketidaksesuaian lahan berdasarkan RTRW Kabupaten Sleman. AV - restricted A1 - GAMALIEL, OSWALDO ER -