eprintid: 5305 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 343 dir: disk0/00/00/53/05 datestamp: 2024-09-23 06:54:39 lastmod: 2024-09-23 06:54:39 status_changed: 2024-09-23 06:54:39 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: LANIPI, VRISLY ANASTASYA contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Isjudarto, Agustinus contributors_name: Rande, Shilvyanora Aprilia title: Analisis hubungan topografi dengan profil endapan nikel laterit pada Blok X PT. Bintang Delapan Mineral Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah ispublished: unpub subjects: TN divisions: teknik_pertambangan keywords: analysis, thickness of laterite nickel deposits, slope, topography = analisis, ketebalan endapan nikel laterit, kemiringan lereng, topograf abstract: PT. Bintang Eight Minerals (BDM) is a company engaged in nickel ore mining activities in Bahodopi District, Morowali Regency, Central Sulawesi Province. The company's production target for current mining operations is 291,667 tons/month. Nickel mining activities are carried out using an open pit mining system including excavation, loading and transportation. Topography in the study area influences how water moves. In sloping areas, the water moves slowly so that it will have the opportunity to be absorbed into the ground and sediment will accumulate. In steep areas, the amount of water that slides out is more than the water that seeps in so that it can cause the nickel enrichment process to be less intensive. The aims of this study were to determine the slope of the slopes in the study area and to determine the relationship and thickness assessment of nickel laterite deposits in the limonite and saprolite zones in the study area. This research method was carried out in several stages. The initial stage was carried out to obtain information and an overview of the condition of the research area, both the regional geology of the area and other related literature. Then in the second stage an analysis was carried out to determine the relationship between the topography and the laterite nickel deposit profile using slope data, 12 drill hole points so that the relationship that occurs between the slope through the topography of the study area and the thickness of the laterite nickel deposit profile at 12 drill hole points can be identified which is the focus of research. From the 12 points of the drill holes, the results have been averaged at a slope of 8% having a thickness of 6 m limonite and 15 m saprolite. At a slope of 15%, there are 2 drill holes which have a thickness of 6.25 m limonite and 19.25 m saprolite. At a slope of 25% there are 7 drill holes with a thickness of 4.85 m limonite, saprolite 11.14 m and at a slope of 40% found in limonite having a thickness of 5.5 m and saprolite 11 m. At a slope of 41%, limonite is 5 m thick and saprolite is 10 m thick. From the graphical analysis of the relationship between thickness and slope in the limonite and saprolite zones, it was found that the greater the slope, the thinner the thickness of the nickel laterite deposit produced is because it is influenced by the topography. On a gentle slope the laterization process can run well while on a steep slope the laterization process does not work well so that the enrichment process for the formation of nickel laterite deposits becomes thinner. The relationship between topography and the profile of lateritic nickel deposits is that it can estimate the thickness of nickel laterite deposits through topography which affects the thickness of the resulting nickel laterite deposits = PT. Bintang Delapan Mineral (BDM) adalah suatu perusahaan yang bergerak pada kegiatan penambangan bijih nikel di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Target produksi perusahaan pada operasi penambangan saat ini sebesar 291.667 ton/bulan. Kegiatan penambangan nikel dilakukan menggunakan sistem tambang terbuka meliputi, penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Topografi pada daerah penelitian mempengaruhi bagaimana air bergerak. Pada daerah yang landai, maka air bergerak secara perlahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk terserap ke dalam tanah dan endapan akan terakumulasi. Pada daerah yang curam jumlah air yang meluncur lebih banyak dari pada air yang meresap sehingga dapat menyebabkan proses pengayaan nikel kurang intensif. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, mengetahui kemiringan lereng di daerah penelitian serta mengetahui hubungan dan penaksiran ketebalan endapan nikel laterit pada zona limonit dan zona saprolit di daerah penelitian. Metode penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan awal dilakukan untuk mendapatkan informasi dan gambaran mengenai keadaan daerah penelitian baik itu geologi regional daerah dan literatur-literatur lain yang berhubungan. Selanjutnya pada tahap kedua melakukan analisis untuk mengetahui hubungan antara topografi terhadap profil endapan nikel laterit dengan menggunakan data kelerengan, 12 titik lubang bor sehingga dapat diketahui hubungan yang terjadi antara kemiringan lereng melalui topografi daerah penelitian terhadap ketebalan profil endapan nikel laterit pada 12 titik lubang bor yang menjadi fokus penelitian. Dari 12 titik lubang bor didapati hasil yang telah di rata-ratakan pada kemiringan 8% memiliki ketebalan limonit 6 m dan saprolit 15 m. Pada kemiringan 15% terdapat 2 titik lubang bor yang memiliki ketebalan limonit 6,25 m dan saprolite 19,25 m. Pada kemiringan 25% terdapat 7 titik lubang bor memiliki ketebalan limonit 4,85 m, saprolit 11,14 m dan pada kemiringan 40% didapati pada limonit memiliki ketebalan 5,5 m, dan saprolit 11 m. Pada kemiringan 41% didapati pada limonit memiliki ketebalan 5 m dan saprolit 10 m. Dari analisis grafik hubungan ketebalan dan kemiringan pada zona limonit dan saprolit didapati hasil semakin besar kemiringan lereng maka ketebalan endapan nikel laterit yang dihasilkan akan semakin tipis karena dipengaruhi oleh bentuk topografi. Pada kemiringan yang landai proses laterisasi dapat berjalan dengan baik sedangkan pada kemiringan yang curam proses laterisasi tidak dapat berjalan dengan baik sehingga membuat proses pengayaan pembentukan endapan nikel laterit semakin tipis. Hubungan dari topografi dengan profil endapan nikel laterit yaitu dapat memperkirakan ketebalan endapan nikel laterit melalui topografi yang mempengaruhi ketebalan endapan nikel laterit yang dihasilkan. date: 2023-07-21 date_type: completed full_text_status: restricted institution: Institut Teknologi Nasional Yogyakarta department: Fakultas Teknik dan Perencanaan : Teknik Pertambangan thesis_type: other thesis_name: other referencetext: Ahmad, W. 2006. Laterite: Mine Geology at PT. International Nickel Indonesia. Sorowako, South Sulawesi: PT. International Nickel Indonesia. Ahmad, Waheed, 2006. Nickel Laterites : Fundamentals of Chemistry, Mineralogy, Weathering Processes, and Laterite Formation. Vale Inco Bold, R. Joseph., Friedrich, dan Freyssnet, 1979. The Past and The Future of Nikel Laterite. Canada: Inco Limited Darijanto, Totok, 1986. “ Pengaruh Morfologi Terhadap Pembentukan Dan Penye baran Nikel Laterit Golightly, J.P. 1981. Nickeliferous Laterite Deposits. Economic Geology.75. 710-735 Golighlty, J.P. 1979. Nickeliferous Laterite : A General Description. International Laterite Symposium. Canada: Inco Metals Company Isjudarto, A, 2013, “Pengaruh Morfologi Lokal Terhadap Pembentukan Nikel Laterit”, Seminar Nasional Ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri Dan Informasi. Sastra, M., Suparno, dan Edy, M. 2005 : Pengertian topografi, Jakarta Maulana, A., Watanabea, K., Imaib, A., Yonezua, K. 2013. Origin of Magnetite and Ilmenite-Series Granitic Rocks in Sulawesi, Indonesia: Magma Genesis and Regional Metallogenic Constraint. International Symposium on Earth Science and Technology. CINEST 2012. Procedia Earth and Planetary Science 6: 50-5 49 N.W.Brand,. Butt, C.R.M. Elias, M. 1998. Nickel laterites: classification and features. AGSO Journal of Australian Geology & Geophysics. 17(4). 81-88. Sukamto, R., 1982, Eksplorasi Geokimia Regional Bersistem Daerah Lembar Tila muta-B Kabupaten Limboto Propinsi Sulawesi Utara, DSM, Bandung. Simanjuntak, T.O., 1986, Struktur Duplek (Dwi Unsur) sesar Singkup Sesar Jerus Mendatar di Lengan timur Sulawesi, PIT XV IAGI Sompotan, A. F. 2012. Struktur Geologi Sulawesi. Perpusatakaan Sains Kebumian ITB : Bandung. Zuidam, R.A. Van., 1985, Guide to Geomorphology, serial Photographic Interpretation & Mapping, Enschede Netherlands, I.T.C Zuidam, RA. Van , 1993. Geological Map of The Tilamuta Sheet, Sulawesi citation: LANIPI, VRISLY ANASTASYA (2023) Analisis hubungan topografi dengan profil endapan nikel laterit pada Blok X PT. Bintang Delapan Mineral Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Other thesis, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta. document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/1/cover.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/2/bab%201_%2C.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/3/bab%202.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/4/bab%203.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/5/bab%204.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/6/bab%205.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/7/bab%206.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/8/SKRIPSI%20VRISLY_ANASTASYA_LANIPI_710018266.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/9/VRISLY%20ANASTASYA%20LANIPI%20JURNAL%20SELESAI.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/10/daftar%20pustaka.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/5305/11/lampiran.pdf