eprintid: 4501 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 308 dir: disk0/00/00/45/01 datestamp: 2024-06-12 08:08:55 lastmod: 2024-06-12 08:08:55 status_changed: 2024-06-12 08:08:55 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: A’YUNI, NUR ANNISA contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Isnawan, Dianto contributors_name: Hartono, Hill Gendoet title: Geologi Daerah Cimanintin dan sekitarnya, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat ispublished: unpub subjects: QE divisions: sch_civ keywords: Cimanintin, Pemetaan Geologi Permukaan, Stratigrafi, Sejarah Geologi, Geologi lingkungan abstract: Daerah penelitian yang berada di daerah Cimanintin dan sekitarnya, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lokasi penelitian terletak pada 6o55’40.479" LS– 6o50’48.875" LS dan 108o11’17.050" BT – 108o14’34.041" BT dengan luasan daerah penelitian 54.000.000 m2 atau 9x6 km2. Secara fisografi daerah penelitian masuk dalam Fisografi Zona Bogor yang telah dipetakan oleh beberapa ahli geologi terdahulu, namun penelitian masih bersifat regional. Belum adanya penelitian secara rinci pada daerah penelitian, menjadi suatu ketertarikan peneliti untuk melakukan pemetan rinci. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran tentang sejarah geologi yang membentuk daerah penelitian, khususnya yang didasarkan oleh konsep stratigrafi yang dianggap lebih relevan untuk digunakan di daerah penelitian. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan geomorfologi, yaitu satuan geomorfologi bergelombang lemah – kuat denudasional (D1), satuan geomorfologi bergelombang kuat – berbukit denudasional (D3), dan satuan geomorfologi perbukitan – tersayat kuat struktural (S3). Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi 6 satuan stratigrafi, yaitu Satuan batupasir karbonatan Cinambo, Satuan batulempung karbonatan perselingan batupasir karbonatan Cinambo, Satuan tuf Halang, Satuan batupasir Citalang, Intrusi Andesit dan endapan. Struktur geologi daerah penelitian yaitu Sesar naik Babakanjawa, Sesar turun Cengal, Sesar mendatar Dekstral, Antiklin Babakanjawa, Antiklin Cimanintin, Antiklin Cengal, Sinklin Cimanintin dan Sinklin Cibodas. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada Miosen Tengah dengan terbentuknya Satuan batupasir karbonatan Cinambo dengan perkiraan umur melalui interpretasi geologi regional lembar Ardjawinangun terendapkan pada kala Miosen Tengah (N3 – N14). Satuan Batupasir Karbonatan Cinambo terendapkan pada lingkungan pengendapan di zona Neritik luar. Setelah terbentuknya satuan tersebut terjadi proses pengendapan Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo yang diduga terendapkan pada zona batyhyal atas yang ditandai dengan keterdapatan foraminifera planktonik sebagai acuan penentuan umur dan foraminifera bentonik sebagai acuan penentuan lingkungan pengendapan yang terkandung dalam satuan tersebut, Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo berhenti terendapkan pada kala Miosen Akhir (N17). Setelah terbentuknya Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo terjadi pengangkatan yang mengakibatkan terdapat lipatan pada lokasi penelitian yang berarah Barat – Timur. Pada kala Pliosen awal ikut terendapkan Satuan Tuf Halang dan kemudian selanjutnya terendapkan Satuan Batupasir Citalang yang terendapkan pada kala Pliosen Tengah – Pliosen Akhir. Lalu terjadi adanya sesar mendatar mengkanan (dextral strike-slip fault). Kemudian terbentuknya Satuan Intrusi Andesit yang menerobos Satuan Batupasir karbonatan Cinambo, Satuan Batulempung Karbonatan Perselingan Batupasir Karbonatan Cinambo, Satuan Tuf Halang, Satuan Batupasir Citalang, dan Satuan Batupasir Citalang. Satuan Intrusi Andesit terjadi pada kala Pleistosen. Terjadi adanya sesar naik Babakanjawa, lalu terjadi v lagi adanya sesar turun Cengal. Pada kala Holosen terjadi pengendapan Satuan Endpaan berukuran lempung-pasir yang terendapkan secara ketidakselarasan. Geologi tata lingkungan pada daerah penelitian terbagi menjadi 2 yaitu terdapat sumberdaya alam dan bencana alam. Sumberdaya tanah pada lokasi penelitian Sebagian besar digunakan menjadi lahan persawahan, perkebunan, dan pemukiman. Sedangkan bencana alam pada daerah penelitian banyak dijumpai tanah longsor atau gerakan masa yang banyak disebabkan oleh factor alam seperti kemiringan lereng yang terjal, litologi, vegetasi dan curah hujan. Kata kunci : Cimanintin, Pemetaan Geologi Permukaan, Stratigrafi, Sejarah Geologi, Geologi lingkungan date: 2024-01-12 date_type: submitted full_text_status: restricted institution: Institut Teknologi Nasional Yogyakarta department: Fakultas Teknik : Teknik Geologi thesis_type: other thesis_name: other referencetext: Anonim, 1996. Sandi Stratigrafi Indonesia, Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Bandung. Anonim, 2016. Various types of geological unconformities, https://www.eoas.ubc.ca/courses/eosc326/resources/Stratigraphy/unconfor mities-v2.htm, diakses tanggal 2 Juli 2023. Anonim, 2018. DEMNAS Seamless Digital Elevation Model (DEM) dan Batimetri 18 November 2022. Barnes, J. W., Lisle, R. J. 2004. Basic Geological Mapping, 4th ed., John Willey & Sons, Ltd., West Sussex. Blow, W. H. 1969. Late middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal biostratigraphy. 1st Intern. Conf.Plankt.Microfossils Proc., Geneva, 1967. 199-421. Davis, G.H. and Reynolds, S. 1996 Structural Geology of Rocks and Regions. Wiley. Djauhari, N. (2006). Geologi lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Djuhaeni and Martodjojo, S. (1989). Stratigraphy in Majalengka and Corelations with Lithostratigraphy in Bogor Basin. Journal of Geology Indonesian Djuri, 1973., Peta Geologi Lembar Ardjawinangun, Djawa Barat, Direktorat Geologi, Departemen Pertambangan Republik Indonesia, Bandung. Dunham, R.J. 1962 Classification of Carbonate Rocks According to Depositional Texture. In: Ham, W.E., Ed., Classification of Carbonate Rocks, AAPG, Tulsa, 108-121. Febyani, S., Rivaldy, M., Syafri, I., Nur, A. A., Embara, P., & Nugroho, S. D. 2020. Analisis Kerentanan Gempa pada Jalur Sesar Baribis menggunakan Metode Microearthquake (MEQ). Bulletin of Scientific Contribution: Geology, 18(1), 1-12. Grabau, A.W., 1904, On The Classification of Sedimentary Rocks. American Geologist, v.33, p. 228-247. 72 Hartono, H.G., 1991. Geologi dan Studi Arus Purba Berdasarkan Struktur Sedimen di Daerah Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Purwodadi, Provinsi Jawa Tengah. Yogyakarta:Tugas Akhir, STTNAS. Tidak dipublikasikan. Helmi, F., & Haryanto, I. 2008. Pola Struktur Regional Jawa Barat. Bulletin of Scientific Contribution, 6(1), 57-66 Howard, A.D., 1967. Drainage Analysis in Geologic Interpretation A Summation. AAPG bulletin, Vol. 51 no. 11, California. Le Maitre, R. W., Streckeisen, A., Zanettin, B., Le Bas, M. J., Bonin, B., & Bateman, P. 2002. Igneous rocks: a classification and glossary of terms: Recommendations of the International Union of Geological Sciences Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks. Cambridge University Press. Ltd, West Sussex. Lobeck, A. K., 1939, Geomorphology an Introduction to the Study of Landscapes, Mc. Graw-Hill Book Company, Inc., New York. Martodjojo. 1984. Evolusi Cekungan Bogor-Jawa Barat, Desertasi Doktor, Fakultas Pasca Sarjana, ITB. Martodjojo, S., & Pulunggono, A. 1994. The Tectonic Changes During PaleogeneNeogene was the Most Important Tectonic Phenomenon in Java Island. In Proceedings of the Seminar on Geology and Tectonics of 76 Java Island, from the Late Mesozoic to Quaternary. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (pp. 1-14). Mutti, E. dan Ricci Lucci. 1972. Turbidites of the Northern. Appenines: introduction to facies analysis. Int. Geol. Rev., v. 20, pp. 125-166. Moody, J., & Hill, M. J. 1956. Wrench-fault tectonics. Geological Society of America Bulletin, 67(9), 1207-1246. Nurfahmi, P., & Sudarmadji, S. 2016. Studi Karakteristik Sedimen Dasar dan Tanah Pertanian di Daerah Tangkapan Air Telaga Cebong Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Jurnal Bumi Indonesia, 5(4). O’Dunn, S., & Sill, W. D. (1986). Exploring Geology. Introductory Laboratory Activities. Pettijohn, F. J. 1975. Sedimentary rocks (Vol. 3, p. 628). New York: Harper & Row. 73 Prastistho, B., 1993, Panduan Praktikum Geologi Struktur, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Mineral, UPN “VETERAN”, Yogyakarta Purnama, D., CSSSA, B. Y., Gani, R. M. G., & Haryanto, I. 2020. Geologi Daerah Jembarwangi Dan Sekitarnya, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Geoscience Journal, 4(1), 25-34. Rickard, M.J., 1972. Fault classification – discussion: Geological Society of America Bulletin, v. 83, p. 2545–2546. Schmid, R. 1981. Descriptive Nomenclature and Classification of Pyroclastic Deposits and Fragments: Recommendations of the IUGS Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks. Geology, 9(1), 41-43 Shanmugam, G., and Moiola, R. J., 1985, Submarine fan models: Proceedings of the 2nd Annual Conference of the Nigerian Association of Petroleum Explorationists (NAPE), v. 1, no. 1, p. 18 39. Simandjuntak, T.O. and Barber, A.J. 2016. Constrasting Tectonic Styles in the Neogene Orogenic Belts of Indonesia. Geological Society Special Publication: 185-201. Streckeisen, A., 1974. Plutonic Rocks. Classification and Nomenclature Recommend by the IUGS Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks. Geotim Vol. 18, p 26-30. Streckeisen, A.L. 1976. Classification and Nomenclature of Igneous Rocks. N. Jahrb. Miner. Abh., 107, 144-240. Sukartono. 2021. Pengenalan Geologi Struktur, Edisi Pertama, Deepublish, Yogyakarta Thornbury, W.D., 1969, Principles of Geomorphology. Second Edition. John Wiley & Sons, Enschede. Twiss, R. J. and Moores, E. M, 1992, Structural geology. W. H. Freeman & Co., New York. van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia Vol. IA: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes. Government Printing Office, The Hague 1949, Batavia. 74 van Zuidam & van Zuidam, R.A. dan Cancelado, F.I., 1979. Terrain Analysis and Classification Using Area Photographs, A Geomorphologycal Approach, Netherland, Enschede: ITC. van Zuidam, R. A., 1983. Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping. ITC, Netherlands. Wentworth, C. K. 1922. A scale of grade and class terms for clastic sediments. The journal of geology, 30(5), 377-392. Zakaria, Z. 2014. Pola Kelurusan Topografi Di Wilayah Majalengka, Jawa Barat. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 15(2), 81-87djuhaeni citation: A’YUNI, NUR ANNISA (2024) Geologi Daerah Cimanintin dan sekitarnya, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Other thesis, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta. document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/1/COVER.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/2/BAB%20I.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/3/BAB%20II.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/4/BAB%20III.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/5/BAB%20IV.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/6/BAB%20V.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/7/BAB%20VI.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4501/9/LAMPIRAN.pdf