%0 Generic %A YOGASTIYAKA 710016184, ALDI %F ITNYREPOID:4265 %I ITNY %K Kata kunci : Daerah Tangkapan Hujan, Air Limpasan, Kolam Pengendapan %T Kajian sistem penyaliran tambang di CV Central Stone Perkasa, Kecamatan Kokap, Kabupaten kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta %U https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4265/ %X SARI CV Central Stone Perkasa, sebuah perusahaan pertambangan swasta, sedang menghadapi masalah dengan curah hujan yang tinggi, yang berakibat pada masuknya air ke area tambang. Dalam rangka mengatasi masalah ini, tujuan perusahaan adalah untuk menghitung debit air, menentukan dimensi dan lokasi saluran terbuka dan gorong-gorong, serta memberikan rekomendasi rancangan sistem penyaliran tambang yang efektif dan efisien, terutama untuk kolam pengendapan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan melalui pengumpulan data lapangan yang melibatkan observasi, pengukuran topografi, wawancara, dan pemeriksaan dokumen. Selanjutnya, data yang terkumpul akan diolah menggunakan metode hidrologi seperti Distribusi Gumbell, metode Mononobe, dan metode Rasional. Analisis juga akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak seperti Ms. Excel, Sketchup, dan AutoCAD. Hasil dari penelitian ini yaitu Debit air hujan (Q) yang berasal dari DTH 01 dan DTH 02 = 0.12 m³/detik, dan Debit air limpasan (Q) yang berasal dari DTH 03 dan DTH 04 = 0.63 m³/detik, maka Debit air tambang yang masuk lokasi tersebut adalah 0.75 m³/detik. Rancangan sistem penyaliran tambang yang direncanakan yaitu: Saluran terbuka dan kolam pengendapan, saluran terbuka dirancang berdasarkan debit air limpasan dari masing-masing daerah tangkapan hujan dan bentuk penampang trapesium. Hasil rancangan masing-masing saluran terbuka sebagai berikut : Saluran Terbuka terletak di sebelah Barat lokasi penambangan, mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan I dengan debit 0.75 m³/detik memiliki dimensi yaitu Kemiringan dinding saluran (α) = 60°, Kedalaman air (h) = 0.72 m, Kedalaman saluran (d) = 0.83 m, Lebar dasar saluran (B = 0.72 m, Lebar permukaan (b) = 1.55 m, Panjang dinding saluran (a) = 0,96 m. Design gorong gorong memiliki dimensi diameter gorong-gorong yaitu 0,7 m dengan panjang gorong-gorong = 7 m, terdiri dari 7 bagian, karena panjang gorong-grong = 1 m dan kemudian disusun menjadi satu rangkaian untuk menyesuaikan jalan angkut. Kolam pengendapan hasil rancangan memiliki dimensi dan kompartemen sebagai berikut : Panjang keseluruhan (l) = 72 m; lebar (b) = 11 m; kedalaman (H) = 4 m; lebar penyekat = 4 m; kedalaman penyekat = 4 m; panjang penyekat = 10 m, terdiri dari 3 kompartemen yaitu kompartemen pengkondisian, pemisahan antara padatan dengan air tambang dan pengaliran dengan luas tiap kompartmen 266 m2, volume kolam pengendapan = 2866 m3, pembersihan (pengerukan) endapan pada kolam pengendapan harus dilakukan setiap 283 (9 bulan) sekali. Kata kunci : Daerah Tangkapan Hujan, Air Limpasan, Kolam Pengendapan