%0 Thesis %9 Other %A SONIATI 710018125, WIWIK %B Fakultas Teknologi Mineral : Teknik Pertambangan %D 2022 %F ITNYREPOID:4257 %I Institut Teknologi Nasional Yogyakarta %K Kata Kunci: peledakan, stemming, powder factor, flyrock %T Pengaruh pengaturan stemming dan powder factor (pf) terhadap lemparan batuan hasil peledakan (flyrock) di pt. kayan putra utama coal Malinau, kabupaten Malinau, Kalimantan Utara %U https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4257/ %X SARI PT. Kayan Putra Utama Coal (PT. KPUC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, yang teletak di Paya Seturan Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dengan system penambangan terbuka (surface mining). Kegiatan penambangan batubara terdiri dari pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Salah satu kegiatan pembongkaran di tambang terbuka adalah pengupasan lapisan penutup (overburdern) dengan proses pemberaian menggunakan metode pemboran dan peledakan. Peledakan adalah kegiatan pemberaian material menggunakan bahan peledak. Salah satu efek terhadap lingkungan dari kegiatan peledakan yaitu adanya batu terbang (flyrock). Penelitian ini dilakukan dengan mengukur jarak lemparan maksimum flyrock secara aktual di lapangan dan menghitung lemparan maksimum secara teoritis. Pengamatan dilakukan sebanyak 12 kali dan didapatkan faktor yang mempengaruhi lemparan flyrock adalah powder factor dengan koefiesien korelasi (r) = 0.837 artinya lemparan maksimum batuan memiliki korelasi positif dan nilai yang kuat dengan powder factor. Sedangkan (R²) = 0.7369 atau 73.69% adalah besarnya pengaruh naik turunnya nilai powder factor terhadap lemparan flyrock maksimum, sedangkan 26.31% disebabkan oleh faktor lain. Pengaruh pengaturan stemming terhadap lemparan flyrock memiliki faktor selain tinggi stemming hal ini dibuktikan dengan jarak lemparan dengan tinggi stemming setinggi 4.11 m menyebabkan terjadinya lemparan flyrock sejauh 219 m dan dengan tinggi stemming 3.68 m menyebabkan lemparan flyrock sejauh 198.17 m. Dan pengaruh pengaturan powder factor terhadap flyrock mendapatkan perubahan yang searah dimana semakin besar flyrock maka menyebabkan lemparan flyrock yang semakin jauh, dimana dengan penggunaan powder factor 0.17 kg/m³ menyebabkan flyrcok sejauh 58.59 m dan dengan penggunaan powder factor 0.20 kg/m³ menyebabkan flyrock sejauh 219 m dan persen kenaikan stemming dan penggunaan powder factor sebesar 27 % dan 17.65% dengan persen penurunan -21% dan 15%. Dengan melakukan perhitungan prediksi jarak lemparan flyrock maksimum dengan teori Ebrahim Ghasemi dan teori Richard & Moore (Cratering), didapatkan hasil bahwa teori Richard & Moore memiliki kesalahan relative paling kecil yaitu 1.97% dan penyimpangan sebesar 4.33 m dengan kesalahan teori Ebrahim Ghasemi sebesar 8.57 % dengan penyimpangan 43.54 m. Sehingga rumus yang selanjutnya dipakai untuk menghitung prediksi jarak lemparan flyrock maksimum adalah teori Richard & Moore rumus (Cratering). Kata Kunci: peledakan, stemming, powder factor, flyrock