eprintid: 4198 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 65 dir: disk0/00/00/41/98 datestamp: 2023-08-28 02:55:56 lastmod: 2023-08-28 02:55:56 status_changed: 2023-08-28 02:55:56 type: other metadata_visibility: show creators_name: BLAIR MARIO ATUNA, 710017098 corp_creators: Ir.Hendro Purnomo, M.T. corp_creators: Ir.Ag.Isjudarto, M.T. title: PERBANDINGAN ALAT X-RAY DENGAN OLYMPUS ELEMENT-S UNTUK MENENTUKAN HASIL KADAR NIKEL DI PT. NIKELINDO JAYA NUSANTARA SIUNA, KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH ispublished: pub subjects: TN divisions: sch_ecs keywords: Kata Kunci: Olympus Element-s, X-ray Epsilon 4, Ni%, Fe% abstract: SARI PT. Nikelindo Jaya Nusantara perusahaan kontraktor yang melakukan operasi penambangan pada daerah IUP PT. Prima Dharma Karsa, yang bergerak dalam bidang pertambangan bijih Nikel Laterit yang berlokasi di Desa Siuna, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Nikel laterit merupakan salah satu endapan bahan galian hasil dari proses pelapukan kimia batuan ultramafik yang mengakibatkan pengkayaan unsur Ni, Fe secara residual dan sekunder. Dalam kegiatan penambangan bijih (ore) nikel laterit sering terjadi adanya perubahan kandungan unsur bijih nikel. Ketika masih berada di front penambangan dan setelah dipindahkan ke Tongkang, bisa saja perubahan kadar yang terjadi mengalami perbedaan yang cukup siginifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara dua alat analisis untuk menganalisa nilai kadar Nikel yang berada pada Front Penambangan dan pada Tongkang, selanjutnya mengetahui berapa perubahan kadar yang terjadi pada bahan galian nikel laterit dari front penambangan setelah dipindahkan ke Tongkang dan mengetahui faktor tejadinya perubahan kadar tersebut. Data kadar pada bahan galian nikel laterit dari dari front penambangan menggunakan alat Olympus sebesar 2,11% dan x-ray sebesar 2,19% dengan dilusi kadar sebesar 3,79% dan selisih kadarnya sebesar 0,08%. Kadar Fe dari front penambangan menggunakan Olympus sebesar 31,50% dan menggunakan X-ray sebesar 30,70% sehingga dilusi kadar sebesar 2,54%. Selanjutnya bahan galian dari Tongkang dengan menggunakan alat olympus sebesar 1,99% dan Xray sebesar 2,04% dengan dilusi kadar sebesar 2,51%. Kadar Fe dari Tongkang menggunakan Olympus sebesar 26,85% dan menggunakan X-ray sebesar 28,48% sehingga dilusi kadar sebesar 6,07%. Perubahan kadar ini terjadi karena faktor karena masalah ketelitian dalam pengambilan sampel, preparasi sampel yang mengabaikan prosedur, dan juga human error seperti kesalahan dalam pemberian kode sampling, tertukarnya sampel pada saat diantarkan ke preparasi. Sehingga jika mengacu pada data tersebut, maka alat harus melakukan kalibrasi ulang walaupun perbedaan dilusi kadar yang dihasilkan cukup rendah, tetapi lebih baik jika dilakukan kalibrasi ulang dalam kurun waktu yang lebih cepat, agar perbedaan dilusi kadar tidak terlalu jauh, yang dimana hal itu menyebabkan kurang akuratnya kadar yang di tampilkan dari kedua alat tersebut walaupun masih memenuhi spesifikasi kadar bahan galian nikel sesuai target perusahaan. Kata Kunci: Olympus Element-s, X-ray Epsilon 4, Ni%, Fe% date: 2023-07-14 publisher: ITNY official_url: https://reopitory.itny.ac.id contact_email: widawati.13.sttnas@gmail.com full_text_status: restricted place_of_pub: Yogyakarta related_url_url: https://library.itny.ac.id referencetext: DAFTAR PUSTAKA Arif, I. (2018). Nikel Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Asri, H. H., & Anaperta, Y. M. (2018). Metode Selective Mining untuk Antisipasi Penurunan Kadar Bijih Nikel dari Data Pemboran terhadap Realisasi Hasil Penambangan pada Blok Yudistira PT Elit Kharisma Utama, Desa Morombo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bina Tambang, 3(4), 1771-1783. Hall, R. dan Wilson, M.E. 2000. Neogene sutures in eastern Indonesia. Journal of Asian Earth Sciences. 18(6), pp.781-808. https://doi.org/10.1016/S1367- 9120(00)00040-7 Jamaludin, A., & D. Adiantoro. (2012). Analisis kerusakan X-ray fluoresence (XRF). PIN: Pengelolaan Instalasi Nuklir, 9-10, 19-28. Jafar, N., Erwin, M.A. dan Djamaluddin. 2016. Analisis Perbandingan Kandungan Unsur Nikel (Ni) dan Besi (Fe) dari Data Titik Bor dengan Realisasi Penambangan. Jurnal Geomine. 4(2), pp.63-66. https://doi.org/10.33536/jg.v4i2.53 Katili, J.A., 1978. Past and present geotectonic position of Sulawesi, Indonesia. Tectonophysics, 45: 289-322. Kose, S. 2010. Hydrometallurgical Processing of Lateritical Nickel Ores. Master Thesis, Middle East Technical University. Kyle J., 2010, „Nickle latetite processing tecjnologies- Where to next?‟, ALTA 2010 Nickle/Copper Conference, Perth, 24-27. Masuara, A. H. (2018). EVALUASI KADAR PRODUKSI NIKEL LATERIT DI PT. ANTAM TBK. DINTEK, 11(2), 33-45. Nugroho H., S., W., 2014, „ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA KATEGORIK’, Ponorogo, Indonesia. Nuryadi, Astuti T., D., Endang Sri Utami E., S., Budiantara, 2017, Dasar-Dasar Statistik Penelitian, Yogyakarta : SIBUKU MEDIA. Parkinson C.D., 1998, The petrology,structure and geologic history of the metamorphic rock of Central Sulawesi, Indonesia. Ph.D. Thesis, University of London, 336p, unpublished. Panalytical. 2009. Definition of X-Rays Fluorosence and Aplication. Brisbane. Kangooro Book. Panggabean, H., & Surono, S. (2011). Tektono-Stratigrafi Bagian Timur Sulawesi. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 21(5), 243-248. Pranata R., Y., Djamaluddin, Asmani, N., & Thamsi, A., B., 2017, „Analisis Perbandingan Kadar Nikel Berdasarkan Perencanaan terhadap Realisasi Penambangan‟, Jurnal Geomine, Vol. 05, No. 03. Purnomo, H., 2020, ‘Analisis Korelasi’, Program Studi Teknik Pertambangan – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta. Puspita, R., Ninasafitri, N., & Ente, M. R. (2022). Characteristics of Ultramafik Rock and Nickel Laterite Distribution in Siuna Area, Pagimana, Banggai, Central Sulawesi: Karakteristik Batuan Ultramafik dan Penyebaran Nikel Laterit pada Daerah Siuna Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Geocelebes, 93-107. Safitri W., R., 2016, „Analisis Korelasi Pearson Dalam Menentukan Hubungan Antara Kejadian Demam Berdarah Dengue Dengan Kepadatan Penduduk Di Kota Surabaya Pada Tahun 2012 – 2014‟, Jurnal Stikes Pemkab Jombang. Vol. 2, No. 2. Saintif, 2020, „Tabel T Statistik: Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasannya‟, Dilihat pada 8 juli 2022. https://saintif.com/tabel-t/ Sambari V. E. G., 2021, „Studi Perbandingan Kadar Ni Dan Fe Berdasarkan Sampel Cek Pit Dan Sampel Cek Stock Pile Mining Nikel Pada PT. Bintangdelapan Mineral Sulawesi Tengah‟, Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil, Vol. 04, No. 01. Simandjuntak, T.O.,1993. Neogene plate convergence in Eastern Sulawesi. Jour.Geol. Min. Res., 25: 2-9. Smith, R. B., & Silver, E. A. (1991). Geology of a Miocene collision complex, Buton, eastern Indonesia. Geological Society of America Bulletin, 103(5), 660-678. Subagja, R. Prasetyo, A.B. Sari, W.M. 2016. Peningkatan Kadar Nikel Dalam Laterit Jenis Limonit Dengan Cara Peletasi, Pemanggangan Reduksi Dan Pemisahan Magnet Campuran Bijih, Batu Bara, Dan Na2SO4. Jurnal Metalurgi. 31(2), pp. 103-115. https://ejurnalmaterialmetalurgi.lipi. go.id/index.php/metalurgi/article/vie w/156 Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif. dan R&D‟, Bandung: Alfabeta Surono, 1995, Sedimentology of the Tolitoli Conglomerate Member of the Langkowala Formation, Southeast Sulawesi, Indonesia’, Journal of Geology and Mineral Resources, GRDC Bandung, Indonesia 5, 1-7 Sukamto, R., 1975. The structure of Sulawesi in the Light of Plate Tectonics. Paper presented in the Regional Conference of Geology and Mineral Resources, Southeast Asia, Jakarta. Sukamto, R. (1978). The structure of Sulawesi in the light of plate tectonics. In Proceedings of the Regional Conference on the Geology and Mineral Resources of Southeast Asia, 1978 (pp. 121-141). Geological and Research Development Center. Syahputra T.R., 2020, „Analisa Perubahan Kadar Bijih Nikel Laterit Dari Data Hasil Eksplorasi Sampai Ke Tahap Pengapalan Di Pt. Tekindo Energi, Site Lelilef, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara‟. Yulvi, D., Amrin, A., & Nasra, E. (2012). Analisis Kandungan Besi (Fe) dan Nikel (Ni) dalam Bijih Mangan di Daerah Taming Tonga Kabupaten Pasaman Barat secara Spektrofotometri Serapan Atom. Periodic, 1(2), 9-12. Waheed, A. 2002. Nickel Laterites-A Short Course: Chemistry, Mineralogy, and Formation of Nickel Laterites. Sorowako, South Sulawesi: citation: BLAIR MARIO ATUNA, 710017098 (2023) PERBANDINGAN ALAT X-RAY DENGAN OLYMPUS ELEMENT-S UNTUK MENENTUKAN HASIL KADAR NIKEL DI PT. NIKELINDO JAYA NUSANTARA SIUNA, KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH. ITNY, Yogyakarta. document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/1/Bab%201.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/2/Bab%202.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/3/Bab%203.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/4/Bab%204.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/5/Bab%205.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/6/Bab%206.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/7/Cover%20-%20Daftar%20Lampiran.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/8/Daftar%20Pustaka.pdf document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/4198/9/Lampiran.pdf