@phdthesis{ITNYREPOID3964, year = {2022}, title = {PENGARUH TEMPERATUR PROSES AGING SETELAH DCT PADUAN Fe-Cr-Mn TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KETAHANAN KOROSI}, school = {ITNY}, author = {210016047 Semuel Jono}, month = {July}, keywords = {Paduan Fe-Cr-Mn, Deep Cryogenic Treatment, dan Aging}, url = {https://repository.itny.ac.id/id/eprint/3964/}, abstract = {Paduan baja Fe-Cr-Mn merupakan baja paduan yang memiliki kekerasan dan kekuatan lebih tinggi dari pada baja karbon rendah, baja paduan Fe-Cr-Mn termasuk dalam seri austenitic stainless steel. Pemilihan proses Deep Cryogenic Treatment karena proses ini memiliki keuntungan yaitu dapat meningkatkan ketahanan aus, ketangguhan, dan kekerasan, dan untuk proses aging dapat mengurangi kegetasan bahan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh temperatur proses aging setelah Deep Cryogenic Treatment (DCT) paduan Fe-Cr-Mn terhadap kekerasan, keausan, dan ketahanan korosi. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan spesimen yaitu memotong paduan Fe-Cr-Mn untuk uji komposisi, uji struktur mikro, uji kekerasan, uji keausan dan uji ketahanan korosi. Proses Deep Cryogenic Treatment dilakukan dengan pencelupan dalam nitrogen cair pada suhu -196?C dengan waktu selama 3 jam dan dilanjutkan proses aging pada suhu 150?C, 200?C, 250?C, 300?C, 350?C selama waktu 1 jam. Pengujian yang dilakukan adalah uji struktur mikro, uji kekerasan, dan uji keausan, dan ketahanan korosi. Hasil uji komposisi kimia menunjukkan bahwa paduan Fe-Cr-Mn memiliki kadar unsur utama besi (Fe) sebesar 72,54\%, unsur paduan utama kromium (Cr) sebesar 15,07\% dan karbon (C) 0,93\%, serta mangan (Mn) sebesar 9,57\% sehingga termasuk baja paduan tinggi. Struktur mikro paduan Fe-Cr-Mn terdiri atas struktur ferit dan austenit. Makin tinggi temperatur proses aging maka makin halus butirnya. Hasil uji kekerasan dengan metode Vickers menunjukkan bahwa nilai kekerasan tertinggi terjadi pada spesimen raw material yaitu 289,1 kg/mm2. . Hasil pengujian keausan dengan metode Ogoshi paduan Fe-Cr-Mn didapatkan nilai rata-rata paling tahan terhadap keausan yaitu pada proses aging dengan temperatur 150?C untuk angka keausan 0,00048 mm2 /kg.m. Hasil pengujian laju korosi menggunakan metode kehilangan berat menunjukkan nilai laju korosi tertinggi pada temperatur 350?C yaitu sebesar 0,0729 mpy.} }