@phdthesis{ITNYREPOID3454, school = {ITNY}, title = {GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK BEKAS GUNUNG API TUA BESER DI DAERAH KEMUTUK, KECAMATAN TEMPURAN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH}, month = {November}, author = {410017054 THERESIA YOACHINA MEO NGISO}, year = {2021}, keywords = {geologi, geomorfologi, Gunung Beser}, url = {https://repository.itny.ac.id/id/eprint/3454/}, abstract = {Daerah penelitian berada di tenggara Gunung Sumbing. Secara fisiografi daerah penelitian termasuk dalam Zona Pegunungan Kuarter (van Bemmelen, 1949). Stratigrafi pada daerah penelitian disusun oleh batuan yang berumur Pleistosen hingga Kuarter yang terbagi atas batuan gunung api. Pembahasan mengenai gunung api menarik peneliti untuk mengkaji, baik mengenai aspek stratigrafi gunung api dan fenomena terdapatnya gunung api purba. Penelitian ini dilakukan dengan metode pemetaan geologi permukaan (geological surface mapping) serta analisis data laboratorium berupa petrografi. Daerah penelitian memiliki bentuk relief bergelombang kuat hinggatersayat kuat, yang terbagi menjadi empat satuan geomorfologi, Satuan Geomorfologi Dataran Kerucut Gunungapi Kekep, Satuab Geomorfologi Punggungan Aliran Lava Kalegan, Satuan Geomorfologi Punggungan Aliran Lahar Sumbing dan Satuan Geomorfologi Punggungan Aliran Lava Beser. Pola pengaliran yang berkembang berupa pola aliran parallel dan radial. Secara stratigrafi gunung api, daerah penelitian tersusun oleh batuan gunung api yang terdiri atas Satuan Aliran Lava Andesit Beser(Bla) dan Satuan Intrusi Andesit Beser (Bi), Khuluk Kekep yang terdiri dari Gumuk Kalegan dan Gumuk Condong yang tersusun oleh Satuan Aliran Lava Andesit Kalegan (Kla), Satuan Aliran Lava Andesit Gianti (Gl) dan Satuan Kubah Lava Andesit Condong (Cl) dan Khuluk Sumbing yang tersusun oleh Satuan Endapan Lahar Sumbing (Slh). Potensi sumber daya geologi berupa sumber daya tanah dan air dengan potensi bencana geologi berupa gerakan tanah. Gunung Beser terdapat adanya pola setengah circular dengan ekspresi topografi membentuk suatu lembah yang mengelilingi bentukan kerucut gunung api. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa daerah penelitian merupakan sisa gunung api vulkanik yang tererosi lebih lanjut. Gunung Beser merupakan sebuah gunung api yang mengalami beberapa kali proses erupsi. Penyebaran breksi autoklastik andesit dan lava yang cukup luas yang mengindikasikan waktu erupsi yang relative lama. Hasil analisis petrologi di lapangan, kenampakan andesit porfiri yang dapat dikatakan sebagai intrusi samping dan berada pada fasies proksimal atas dan untuk kenampakan lava andesit dan breksi autoklastik merupakan hasil erupsi pusat yang berada pada fasies proksimal bawah, lava ini memiliki tekstur scoria, dimana terjadi kontak langsung antara gas dan udara permukaan pada saat pendinginan lava.} }