%I Institut Teknologi Nasional Yogyakarta %X Terdapat dua sistem pengereman pada mobil yakni rem mekanis dan rem non mekanis. Rem mekanis bekerja berdasarkan gaya gesek antara sepatu rem dengan bidang putar, sementara rem non mekanis diberikan oleh engine brake. Engine brake sangat diperlukan ketika mobil meluncur di jalan menurun, karena mampu mengurangi beban berlebih rem mekanis. Beban berlebih pada rem mekanis, memicu timbulnya panas berlebih yang dapat menyebabkan fungsi rem mekanis gagal. Mobil listrik tidak mempunyai sistem pengereman non mekanis. Ketiadaan rem non mekanis pada mobil listrik sangat membahayakan mobil listrik dan penumpangnya apabila dikendarai di jalan menurun, karena dapat menyebabkan gagal rem di sistem pengeremannya. Penelitian ini bertujuan membuat rancangan awal sistem pengereman non mekanis pada mobil listrik. Sistem yang dikembangkan adalah menyerap energi kinetik mobil melalui putaran roda dan mengubahnya menjadi energi listrik. Energi kinetik merupakan energi yang timbul karena kecepatan, sehingga ketika sebagian energi diserap maka kecepatan menurun. Peralatan yang digunakan untuk menyerap dan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik adalah altenator DC. Altenator dirakit, disatukan dengan sistem transmisi sehingga poros altenator selalu berputar mengikuti roda. Ketika lilitan rotor altenator yang berfungsi sebagai pembangkit medan magnet diberi arus, altenator mampu menyerap energi kinetik dan mengubahnya menjadi energi listrik sekaligus memberikan efek pengereman non mekanis. Sistem ini dinamai Absorbed Kinetic Energy Braking System, disingkat AKEBS. Hasil pengujian menunjukan bahwa AKEBS mampu memberikan pengereman non mekanis pada mobil listrik. Kata kunci : mobil listrik, rem, rem non mekanis, engine brake, Kinetic Energy Braking System. %K mobil listrik, rem, rem non mekanis, engine brake, Kinetic Energy Braking System. %D 2021 %L ITNYREPOID3342 %T Studi eksperimental absorbed kinetic energy braking system (AKEBS) %A Jayatun Yohanes Agus %A Tampubolon Sulaiman