eprintid: 2673 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/26/73 datestamp: 2021-01-06 08:13:09 lastmod: 2021-01-06 08:13:09 status_changed: 2021-01-06 08:13:09 type: conference_item metadata_visibility: show creators_name: Hita Pandita, . creators_name: Sukartono, . title: Hubungan Stratigrafi Perbukitan Jiwo Dengan Pegunungan Selatan Berdasarkan Penampang Geologi Jokotuo – Eyangkutho ispublished: pub subjects: QE keywords: Bayat, Pegunungan Selatan, Perbukitan Jiwo, Geologi, Stratigrafi abstract: Geologi daerah Bayat dan sekitarnya merupakan wilayah yang sampai saat ini belum terpecahkan secara tuntas. Banyak hipotesis telah disampaikan oleh para ahli geologi mengenai sejarah geologi Bayat. Belum tuntasnya sejarah geologi daerah Bayat dan sekitarnya disebabkan hubungan antar batuan yang tersingkap belum dapat diketahui dengan jelas. Adanya proyek penambangan yang sempat berlangsung di daerah Bayat pada tahun-tahun terakhir ini telah menyingkapkan sejumlah kontakkontak antar batuan yang muncul di daerah Bayat. Munculnya data-data baru dan perkembangan konsep-konsep geologi telah membantu dalam memahami kondisi geologi daerah Bayat dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan memberikan usulan hipotesis baru terhadap hubungan stratigrafi antara batuan-batuan di Pegunungan Jiwo dengan Pegunungan Selatan bagian utara. Metode yang dipergunakan berupa pemetaan geologi permukaan dan interpretasi penampang geologi bawah permukaan. Hasil dari pendataan geologi yang baru menunjukkan bahwa hubungan stratigrafi antara batuan dari Perbukitan Jiwo dengan Pegunungan Selatan adalah tidak selaras, yang dicerminkan dari hubungan antara Formasi Gamping-Wungkal dengan Formasi Kebo-Butak. Kata kunci: Bayat, Pegunungan Selatan, Perbukitan Jiwo, Geologi, Stratigrafi Abstract The geology of Bayat and surrounding area has not been solved completely until now. Many hypotheses have been presented by the geologist about the geological history of Bayat. Unsolved of the geological history of Bayat area had caused by unclearly of relationship stratigrapic position the exposed rocks. Sand mining activity in Bayat area has exposed some new outcrops. The exposes new data and the rise of geological concept are helping to understand the geological Bayat. The study is aim to propose a new hypothesis of stratigraphic relationship between rocks unit in Jiwo Hills and Southern Mountain. The methods are field study and interpretation of geological section. The result is unconformable contact between Jiwo Hills and Southern Mountain. Key word: Bayat, Southern Mountain, Jiwo Hills, Geology, Stratigraphy date: 2014-12-13 date_type: published official_url: https://itny.ac.id contact_email: library@sttnas.ac.id full_text_status: public pres_type: paper pagerange: 613-618 event_title: Seminar Nasional ke – 9: Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi event_location: STTNAS Yogyakarta event_dates: 13-14 Desember 2014 event_type: conference refereed: TRUE referencetext: Asikin, S., 1974, Evolusi Geologi Jawa Tengah dan Sekitarnya Ditinjau dari Segi Teori Tektonik Dunia yang Baru, Disertasi Doktor, Departemen Teknik Geologi ITB, Tidak Dipublikasikan. Atmadja, R. S., Maury, R.C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H., Polve, M., dan Priadi, B., 1991, The Tertiary Magmatic Belts in Java, Symposium on The Dynamics of Subduction and Its Products, LIPI, Karangsambung. Bothe, A.Ch.D., 1929. Djiwo Hills and Southern Range. Fourth Pacific Science Congress Excursion Guide, 14h. Laksono, 2007, Geologi dan Petrogenesa Batuan Vulkanik Formasi Kebo-Butak, Daerah Trembono dan Sekitarnya, Skripsi S-1, UPN “Veteran” Yogyakarta, Tidak Dipublikasikan. Pandita, H., 2008, Lingkungan Pengendapan Formasi Sambipitu Berdasarkan Fosil Jejak di Daerah Nglipar, JTM, Institut Teknologi Bandung, Vol. XV, No. 2 hal 85-94. ISSN 0854-8528. Pandita, H., Pambudi, S., dan Winarti, 2009, Analisis Model Fasies Formasi Sentolo Dan Formasi Wonosari Sebagai Identifikasi Awal Dasar Cekungan Togyakarta, Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun II, STTNAS Yogyakarta. Prasetyadi, C, 2007, Evolusi Tektonik Paleogen Jawa Bagian Timur, disertasi ITB, tidak dipublikasikan. Rahardjo, W., Sukandarrumidi, dan Rosidi, H.M.D., 1995, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Sribudiyani, Muchsin, N., Ryacudu, R., Kunto, T., Astono, P., Prasetya, I., Sapiie, B., Asikin, S., Harsolumakso, A.H., dan Yulianto, I., 2003, The Collision of The East Java Microplate and Its Implication for Hydrocarbon Occurences in The East Java Basin, Proceedings, IPA, 29th Annual Convention & Exhibition, Jakarta. Sumarso dan Ismoyowati, T., 1975. A contribution to the stratigraphy of the Jiwo Hills and their southern suroundings. Proceedings of 4th Annual Convention of Indonesia Petroleum Association, Jakarta, II, h.19-26. Surono, 2008, Litostratigrafi dan sedimentasi Formasi Kebo dan Formasi Butak di Pegunungan Baturagung, Jawa Tengah Bagian Selatan, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 3 No. 4 Desember 2008: 183-193 Surono, Toha B., Sudarno I., dan Wiryosujono, S., 1992, Peta Geologi Lembar Surakarta dan Giritontro Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. van Bemmelen, R. W., (1949), The Geology of Indonesia, Vol. 1 A, Government Printing Office, Nijhoff, The Hague, 732 p. citation: Hita Pandita, . and Sukartono, . (2014) Hubungan Stratigrafi Perbukitan Jiwo Dengan Pegunungan Selatan Berdasarkan Penampang Geologi Jokotuo – Eyangkutho. In: Seminar Nasional ke – 9: Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi, 13-14 Desember 2014, STTNAS Yogyakarta. document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2673/1/Retii2014_Hita.pdf