eprintid: 2588 rev_number: 6 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/25/88 datestamp: 2020-12-12 02:48:51 lastmod: 2020-12-12 02:48:51 status_changed: 2020-12-12 02:48:51 type: article metadata_visibility: show creators_name: Hill Gendoet Hartono, . creators_name: Ildrem Syafri, . creators_id: hillgendoet@sttnas.ac.id title: PERANAN MERAPI UNTUK MENGIDENTIFIKASI FOSIL GUNUNG API PADA “FORMASI ANDESIT TUA” : STUDI KASUS DI DAERAH WONOGIRI 1) ispublished: pub subjects: QE keywords: merapi, kubah lava, fasies batuan gunung api, fosil gunung api, formasi andesit tua, eksplorasi logam dasar dan hidrokarbon. 1) Makalah dipre abstract: Abstrak Merapi dapat menjadi model kerucut komposit gunung api masakini dipandang dari aspek geomorfologi, fasies batuan gunung api, struktur geologi dan petrologi. Aspek fasies gunung api seperti dikembangkan antara lain oleh Cas and Wright (1987), menjadi sangat penting dalam merekonstruksi kegiatan gunung api purba. Bentuk bentang alam Merapi yang melandai ke arah kaki dan dataran sekitarnya memungkinkan untuk menjadi model analisis fasies yang mencakup bagian sentral yang didominasi oleh kubah lava/leher gunung api dan bagian lereng yang terbentuk oleh perlapisan lava dan breksi gunung api yang merupakan transisi menuju facies medial. Batuan klastika gunung api yang menghalus searah dengan melandainya lereng, merupakan fasies medial dan transisi menuju fasies distal. Struktur perlapisan asal mempunyai jurus melingkar, sedangkan kemiringannya melandai menjauhi sumber erupsi sejalan dengan perubahan bentang alamnya. Baik batuan kubah lava maupun aliran lava mempunyai umur dan komposisi relatif sama, sehingga dengan demikian sangat ideal dalam menyusun model untuk aplikasi analisis fasies pada gunung api purba. Hasil permodelan ciri-ciri ini telah dicoba diterapkan untuk memverifikasi fosil gunung api di dalam sebaran “Formasi Andesit Tua” di daerah Wonogiri (van Bemmelen, 1949). Pada tahap pertama telah berhasil diidentifikasi beberapa pusat kegiatan dan subsiklus dari setiap perioda aktivitas. Dalam kaitannya dengan eksplorasi logam dasar dan hidrokarbon, pusat kegiatan suatu gunung api memegang peranan yang penting. Kata kunci: merapi, kubah lava, fasies batuan gunung api, fosil gunung api, formasi andesit tua, eksplorasi logam dasar dan hidrokarbon. date: 2007 date_type: published publisher: Pusat Survey Geologi, Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral contact_email: library@sttnas.ac.id full_text_status: public publication: Geologi Indonesia volume: 2 number: 33 pagerange: 63-80 refereed: TRUE issn: 0852-873X referencetext: DAFTAR PUSTAKA Akmaluddin, Setijadji, D.L., Watanabe, K., & Itaya, T., 2005, New Interpretation on Magmatic Belts Evolution During the Neogene – Quartenary Periods as Revealed from Newly Collected K-Ar Ages from Central-East Java, Indonesia, Prosiding JCS, HAGI XXX-IAGI XXXIV-PERHAPI XIV, Surabaya. Bogie, I., dan Mackenzie, K.M., 1998, The application of a volcanic facies models to an andesitic stratovolcano hosted geothermal system at Wayang Windu, Java, Indonesia, Proceed. 20th NZ Geothermal Workshop, pp 265-276. Bronto, S., 2003, Gunung Api Tersier Jawa Barat: Identifikasi dan Implikasinya, Majalah Geologi Indonesia, 18, pp 111-135. Bronto, S., 2006, Fasies Gunung Api dan Aplikasinya, Jurnal Geologi Indonesia, v. 1, n. 2, pp 59-71. Bronto, S., Bijaksana, S., Sanyoto, P., Ngkoimani, L.O., Hartono, G., & Mulyaningsih, S., 2005, Tinjauan Volkanisme Paleogene Jawa, Majalah Geologi Indonesia, v. 20, n. 4, pp 195-204. Cas, R.A.F. & J.V. Wright, 1987, Volcanic Successions, Modern and Ancient, Allen & Unwin, London, 528 p Fisher, R. V., and Schmincke, H. M., 1984, Pyroclastic Rocks, Springer-Verlag, Berlin, 472 p. Gill, J.B., 1981, Orogenic Andesites and Plate Tectonics, Springer – Verlag, 390 p. Hartono, G., 2000, Studi Gunung api Tersier: Sebaran Pusat erupsi dan Petrologi di Pegunungan Selatan Yogyakarta. Tesis S2, ITB, 168 p, tidak diterbitkan. Lorenz, V. & Haneke, J., 2004, Relationship between diatremes, dykes, sills, laccoliths, intrusive-extrusive domes, lavas flows, and tephra deposits with unconsolidated water-saturated sediments in the late Variscan intermontane Saar-Nahe Basin, SW Germany, in Breitkreuz, C. & Petford, N., (Eds.), Physical Geology of High-Level Magmatic Systems, Geological Soc. London, pp 75-124. Macdonald, A.G., 1972, Volcanoes, Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, 510 p. Martodjojo, S., 2003, Evolusi Cekungan Bogor, Jawa Barat, Disertasi Doktor, Fakultas Pasca Sarjana, ITB, Indonesia. Newhall, C.G., dan Self, S., 1982, The Volcanic Explosivity Index (VEI): An estimate of explosive magnitude of historic eruptions: Journal of Geophysical Research, v. 87, p. 1231-1238. Ngkoimani, L., 2005, Magnetisasi Pada Batuan Andesit di Pulau Jawa serta Implikasinya Terhadap Paleomagnetisme dan Evolusi Tektonik, Disertasi Doktor, Fakultas Pasca Sarjana, ITB, Indonesia, 110 p. Nugrahini, A., 1999, Stratigrafi Batuan Asal Gunung Api di Daerah Wonogiri Jawa Tengah, Tesis Magister, Institut Teknologi Bandung, tidak diterbitkan. Priadi, B., & Mubandi, ASS., 2005, The Occurrence of Plagiogranite in East Java, Indonesia, Prosiding JCS, HAGI XXX-IAGI XXXIV-PERHAPI XIV, Surabaya. Rahardjo, W., Sukandarrumidi dan Rosidi, H. M. D., 1977, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, skala 1 : 100.000, Direktorat Geologi, Bandung. Samodra, H., Gafoer, S., dan Tjokrosapoetro, S., 1992, Peta Geologi Lembar Pacitan, skala 1:100.000, Direktorat Geologi, Bandung. Setiadi, I dan Sobari, I., 2005, Aplikasi Gaya Berat dan Geolistrik Mise-A-La-Masse untuk Pendugaan Struktur Geologi Bawah Permukaan dan Implikasinya Terhadap Gejala Mineralisasi di Daerah Wonogiri, Jawa Tengah, Jurnal Sumber Daya Geologi, XV, No. 1, Apr. pp 13-25. Simkin, T., Siebert, L., McClelland, L., Bridge, D., Newhall, C., Latter, J.H., 1981, Volcanoes of the World: A Regional Directory, Gazetteer, and Chronology of Volcanism During the Last 10,000 Years. Stroudsburg, Penn: Hutchinson Ross. 240 p. Smyth, H., 2005, Eocene to Miocene Basin History and Volcanic Activity in East Java, Indonesia, Disertasi Doktor, Department of Geology Royal Holloway, University of London, 470 p. Soeria-Atmadja, R., Maury, R. C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H., Polve, M. & Priadi, B., 1994, The Tertiary Magmatic Belts in Java, Journal of SE-Asian Earth Sci., vol.9, no.1/2, pp 13-27. Surono, Sudarno, I dan Toha, B., 1992, Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro, skala 1:100.000, Direktorat Geologi, Bandung. van Bemmelen, R.W, 1949, The Geology of Indonesia, Vol IA, Government Printing Office, pp 28-29, 102-106, 595-602 Vessel, R. K. and Davies, D. K., 1981, Non Marine Sedimentation in An Active Fire Arc Basin, in Etridge, F. G., and Flores, R.M. Editors, Recent and Ancient Non Marine Depositional Environments: Models for Exploration, Society of Economics Paleontologists and Mineralogists, Special Publication 31. Williams and Mac Birney, 1979, Volcanology, Freeman, Cooper & Co., San Francisco, 397 p. citation: Hill Gendoet Hartono, . and Ildrem Syafri, . (2007) PERANAN MERAPI UNTUK MENGIDENTIFIKASI FOSIL GUNUNG API PADA “FORMASI ANDESIT TUA” : STUDI KASUS DI DAERAH WONOGIRI 1). Geologi Indonesia, 2 (33). pp. 63-80. ISSN 0852-873X document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2588/1/6_PERANAN%20MERAPI%20UNTUK%20MENGIDENTIFIKASI%20FOSIL%20GUNUNG%20API%20PADA%20%E2%80%9CFORMASI%20ANDESIT%20TUA%E2%80%9D%20%20STUDI%20KASUS%20DI%20DAERAH%20WONOGIRI.pdf