eprintid: 2584 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/25/84 datestamp: 2020-12-11 22:36:31 lastmod: 2020-12-11 22:36:31 status_changed: 2020-12-11 22:36:31 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Hill Gendoet Hartono, . creators_id: hilghartono@yahoo.co.id title: HUBUNGAN GENESIS KEMUNCULAN GUNUNG API PURBA DENGAN SESAR KALI OPAK DI SEPANJANG ZONA SESAR BERBAH SLEMAN – IMOGIRI BANTUL, YOGYAKARTA ispublished: pub subjects: QE keywords: genesis, gunung api purba, kali opak, tektonik regangan, magma, yogyakarta abstract: ABSTRAK Kali Opak yang terletak di bagian selatan kota Yogyakarta merupakan batas bentang alam dataran Yogyakarta dengan gawir memanjang berarah baratdaya-timurlaut Pegunungan Selatan, dan sering dikenal sebagai lokasi gempa tektonik atau jalur sesar Kali opak. Aliran Kali Opak berhulu di gunung Merapi, dan di bagian selatan mengalir di atas batuan dasar gunung api berumur Tersier. Keberadaan batuan gunung api di sini tidak diketahui asal usulnya dan selama ini dikenal sebagai batuan sedimen penyusun Formasi Nglanggran, Formasi Semilir, dan Formasi Kebo Butak. Permasalahan kemunculan gunung api purba di sepanjang aliran Kali Opak menjadi penting dalam kaitannya dengan sesar Kali Opak. Fenomena ini dapat didekati dengan menerapkan penelitian geologi yang berbasis geologi struktur dan kegunungapian. Bentang alam berupa lembah curam yang dibatasi oleh gawir-gawir terjal lurus di bagian sisi timur, dan di bagian barat dijumpai bukit-bukit terisolir yang disusun oleh batuan gunung api berjajar searah aliran Kali Opak. Di dasar sungai dijumpai lava bantal berkomposisi basal-andesit basal dan dijumpai bentang alam landai melingkar menyerupai bulan sabit hingga tinggian kerucut. Pengukuran struktur geologi berupa kemiringan batuan, kekar, dan sesar yang umumnya berarah baratdaya-timurlaut dengan kemiringan kurang dari 40o. Kimia batuan menunjukkan komposisi andesit basal – riolit (SiO2 = 57,12 %berat – 75.87 %berat), sedangkan magmanya berafinitas alkali-kapur rendah – tinggi (K2O = 0,3 – 4,19 %berat), dan kandungan TiO2 relatif rendah yaitu 0,11 – 0,82 %berat. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kemunculan gunung api purba di sepanjang aliran kali Opak berkaitan dengan rejim tektonik regangan yang melibatkan batuan dasar sehingga memungkinkan magma naik ke permukaan bumi. Kata kunci: genesis, gunung api purba, kali opak, tektonik regangan, magma, yogyakarta. date: 2010 date_type: published official_url: https://itny.ac.id contact_email: library@sttnas.ac.id full_text_status: public institution: Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) department: Teknik Geologi thesis_type: other thesis_name: other referencetext: DAFTAR PUSTAKA Bronto, S., Hartono, G., Astuti, B.S. dan Mulyaningsih S., 2008a, Formasi Wonolelo: Usulan Nama Satuan Litostratigrafi Baru Untuk Batuan Gunung Api Tersier di Daerah Bantul, Yogyakarta, Seminar Nasional Ilmu Kebumian “Tantangan dan Strategi Pendidikan Geologi dalam Pembangunan Nasional” Jur. Tek. Geologi FT UGM, D4.1 – D4.23. Bronto, S., Hartono, G., Astuti, B.S. dan Mulyaningsih S., 2008b, Formasi Sindet dan Formasi Wonolelo: Usulan Satuan Litostratigrafi Baru di Pegunungan Selatan, Bantul-Yogyakarta, Seminar Nasional Ke 3, Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (RETII), STTNAS. Bronto, S., Misdiyanta, P., Hartono, G. dan Sayudi, S., 1994, Penyelidikan Awal Lava Bantal Watuadeg, Bayat dan Karangsambung, Jawa Tengah, Kumpulan Makalah Seminar: Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, Sejak Akhir Mesozoik Hingga Kuarter, Jur. Tek. Geologi, F. Teknik, UGM, Yogyakarta, h. 123-130. Bronto, S., Mulyaningsih, S., Hartono, G. dan Astuti, B., 2009, Waduk Parangjoho dan Songputri: Alternatif sumber erupsi Formasi Semilir di daerah Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4, No. 2, hal. 77-92. Chotin, P., A. Giret, J.P. Rampnoux, L. Rasplus, Suminta, dan S. Priyomarsono.1984. Etude de la fracturation dans l’ile de Java, Indonesie, Bull. Soc. Geol. France, T. XXVI, No.6, Hal. 1325-1333. Hartono, G., 2000, Studi Gunung api Tersier: Sebaran Pusat erupsi dan Petrologi di Pegunungan Selatan Yogyakarta. Tesis S2, ITB, 168 p, tidak diterbitkan. Hartono, G., 2010a, Peran Paleovolkanisme Dalam Tataan Produk Batuan Gunung Api Tersier Di Daerah Gunung Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. Tesis S3, UNPAD, 338h., tidak diterbitkan. Hartono, G., 2010b, Geomorfologi dan Petrologi dalam Kajian Penentuan Lokasi Sumber Erupsi Gunung Api Purba di Pegunungan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, Kopertis Wilayah V, Yogyakarta. 16 Hartono, G., dan Bronto, S. 2009, Lapangan Gunung Api Tersier Daerah Berbah Sleman – Imogiri Bantul, Yogyakarta, Dalam Setijadji, L.D., Wilopo, W., dan Hendratno, A., Prosiding International Conference on Earth Science & Technology, UGM, Yogyakarta, hal. 113-120. Hartono, G., S. Bronto & S. Yuwono, 2000, Tertiary Volcanism in the Southern Mountains of Yogyakarta-Central Java, Indonesia, abstr., IAVCEI General Assembly, Exploring Volcanoes: Utilization of Their Resources and Mitigation of Their Hazards, July, 18-22, 2000, Bali-Indonesia, 255. Hartono, G., Sudradjat, A., dan Syafri, I. 2008. Gumuk Gunung Api Purba Bawah Laut di Tawangsari-Jomboran, Sukoharjo-Wonogiri, Jawa Tengah, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 3 No. 1, Badan Geologi, Bandung, hal. 37-48. Irvine, T.N dan Baragar, W.R.A. 1971, A Guide to The Chemical Clasification of The Common Volcanic Rocks, Can. J. Earth Sci., 8, hal 523-548. Ngkoimani, L. 2005. Magnetisasi Pada Batuan Andesit di Pulau Jawa serta Implikasinya Terhadap Paleomagnetisme dan Evolusi Tektonik, Disertasi Doktor, Fakultas Pasca Sarjana, ITB, Indonesia, 110 hal., tidak diterbitkan. Rahardjo, W., Sukandarrumidi dan Rosidi, H.M.D., 1977, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, skala 1:100.000, Puslitbang Geologi, Bandung. Soeria-Atmadja, R., Maury, R. C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H., Polve, M. & Priadi, B., 1994, The Tertiary Magmatic Belts in Java, Journal of SE-Asian Earth Sci., vol.9, no.1/2, p.13-27. Soeroto, R.B., 1986, Identifikasi Fosil Gunung Api Strato Bawah Muka Laut, Wimaya, No.1,2 dan 3, UPN”Veteran” Yogyakarta. Sopaheluwakan, J., 1977, Ringkasan Peristiwa-Peristiwa Tektonik Pada Batuan Andesit Tua di Selatan Jawa, Majalah Ilmiah Riset, Lembaga Geologi & Pertambangan Nasional, Vol. 1, No. 1, h. 34-41. Sudarno, Ign., 1997, Petunjuk Adanya Reaktifasi Sesar di Sekitar Aliran Sungai Opak, Perbukitan Jiwo dan Sisi Utara Kaki Pegunungan Sealatan, Media Teknik No.1 Tahun XIX Ed. Feb., p.13-19. Surono, Sudarno, I dan Toha, B., 1992, Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro, Jawa, skala 1:100.000, Puslitbang Geologi, Bandung. Van Bemmelen, RW., 1949, The Geology of Indonesia, Vol IA, Government Printing Office, 732 h. Widijono, B.S., dan Subagio, 2009, Anomali Gaya Berat Sebagai Salah Satu Petunjuk Keterdapatan Gejala Struktur geologi Daerah Jogjakarta dan Sekitarnya, Prosiding Workshop Geologi Pegunungan Selatan 2007, Pusat Survei Geologi, Badang Geologi, Bandung, hal.105-122. Yuwono, Y.S., 1997, The Occurrence of Submarine Arc-Volcanism in the Accretionary Complex of The Luk Ulo Area, Central Java, Buletin Geologi, Vol. 27, No. 1/3, ITB, Bandung, h.15-25. citation: Hill Gendoet Hartono, . (2010) HUBUNGAN GENESIS KEMUNCULAN GUNUNG API PURBA DENGAN SESAR KALI OPAK DI SEPANJANG ZONA SESAR BERBAH SLEMAN – IMOGIRI BANTUL, YOGYAKARTA. Other thesis, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS). document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2584/1/13_HUBUNGAN%20GENESIS%20KEMUNCULAN%20GUNUNG%20API%20PURBA%20DENGAN%20SESAR%20KALI%20OPAK%20DI%20SEPANJANG%20ZONA%20SESAR%20BERBAH%20SLEMAN%20%E2%80%93%20IMOGIRI%20BANTUL%2C%20YOGYAKARTA.pdf