eprintid: 2570 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 7 dir: disk0/00/00/25/70 datestamp: 2020-12-11 09:10:19 lastmod: 2020-12-11 09:10:19 status_changed: 2020-12-11 09:10:19 type: other metadata_visibility: show creators_name: Hill Gendoet Hartono, . title: BENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA DI DAERAH KARANGDOWO-TAWANGSARI, JAWA TENGAH ispublished: pub subjects: QE keywords: Kata kunci: erupsi celah, gumuk, struktur bantal, gunung api bawah laut. abstract: Abstrak Bentang alam daerah Karangdowo-Tawangsari umumnya berupa dataran yang di dalamnya dijumpai bukit -bukit berelief landai. Bukit -bukit tersebut disusun oleh batuan gunung api Formasi Mandalika yang dilingkupi oleh endapan Kuarter dari G. Merapi dan G. Lawu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bentang alam tersebut yang didekati dengan pembelajaran geologi gunung api. Genesis bentang alam tersebut berkaitan dengan erupsi celah yang membentuk gumuk -gumuk gunung api bawah laut. Tonjolan bukit-bukit yang tersebar di daerah Karangdowo-Tawangsari dicirikan oleh bentang alam landai (< 300 m dpl), bergelombang lemah (< 10º), berbukit dengan radius kurang dari 1 km dan berbentuk lonjong. Sebaran bukit-bukit tersebut membentuk dua deretan di selatan dan di utara. Di bagian selatan diwakili oleh bentang alam G. Mojo, G. Beluk, Dusun Kuningan, Dusun Tumpukan, G. Pencit, Dusun Jarum, G. Prengkel, G. Pegat, dan di sebelah utara diwakili oleh bentang alam G. Majesto, G. Ponowaren, G. Lorog. Kedua deretan bentang alam yang relatif paralel tersebut berarah U140oT – U145oT seperti memanjangnya bentuk bukit -bukit tersebut. Secara umum gumuk-gumuk tersebut disusun oleh batuan beku berkomposisi andesit ( SiO2 = 57,72 %berat), berafinitas kapur-alkali (K2O = 1.16 %berat), dan berasosiasi dengan tektonik subduksi (TiO2 = 0,54 %berat). Batuan beku tersebut membentuk struktur bantal, kekar radier, vesikuler halus, terbreksikan, afanit – porfiritik halus, dan beberapa terbungkus oleh lapisan gelas “skin glassy” dengan tebal kurang dari 1 cm. Ciri-ciri fisik yang demikian mengindikasikan batuan tersebut terbentuk di dalam air. Artinya pembangunan gunung api di daerah Karangdowo-Tawangsari diawali dengan erupsi celah di bawah permukaan laut (subaqueus) pada Kala Oligosen yang kemudian berkembang menjadi subaerial melalui fase transisi litoral pada Kala Mi osen membentuk bentang alam tinggian di sebelah selatannya. Kata kunci: erupsi celah, gumuk, struktur bantal, gunung api bawah laut. This paper will be presented at UGM, 15 Feb 2008 in Yogyakarta date: 2008-02-15 date_type: published publisher: STTNAS official_url: https://www.lib.ac.id contact_email: library@sttnas.ac.id full_text_status: public place_of_pub: itny.ac.id related_url_url: https://www.itny.ac.id referencetext: DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2002, Submarin Volcanism, Required reading: p361 -402 in Encyclopedia and Ch 14 in F and O. Bronto, S., Misdiyanta, P., Hartono, G. dan Sayudi, S., 1994, Penyelidikan Awal Lava Bantal Watuadeg, Bayat dan Karangsambung, Jawa Tengah, Kumpulan Makalah Seminar: Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, Sejak Akhir Mesozoik Hingga Kuarter, Jur. Tek. Geologi, F. Teknik, UGM, Yogyakarta, h. 123-130. Hartono, G. & Syafri, I., 2007, Peranan Merapi Un tuk Mengidentifikasi Fosil Gunung Api Pada “Formasi Andesit Tua”: Studi Kasus Di Daerah Wonogiri, Jurnal Sumberdaya Geologi, Spesial Ed., Geologi Indonesia: Dinamika Dan Produknya, Vol.2, No.33, Pusat Survei Geologi, h. 63 -80. Hartono, G., 2000. Studi Gunung api Tersier: Sebaran Pusat erupsi dan Petrologi di Pegunungan Selatan Yogyakarta . Tesis S2, ITB, 168 p, tidak diterbitkan. Hartono, G., Sudradjat, A., dan Syafri, I., 2007, Gumuk Gunung Api Purba Bawah Laut Di Tawangsari-Jomboran, Sukoharjo-Wonogiri, Jawa Tengah, Joint Con. Bali, HAGI 32rd-IAGI 36th-IATMI 29th, 13-16 Nov. Macdonald, A.G., 1972, Volcanoes, Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, 510 h. Peccerillo, A. & Taylor, S.R., 1976, Geochemistry of Eocene calc -alcaline volcanic rocks from Kastamonu area, northern Turkey, Contrib. Mineral. Petrol ., 58, p.63-81. Samodra, H., Gafoer, S., & Tjokrosapoetro, S., 1992, Peta Geologi Lembar Pacitan, Jawa, skala 1:100.000, Puslitbang Geologi, Bandung. Soeria-Atmadja, R., Maury, R.C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H,. Polve, M., dan Priadi, B., 1991, The Tertiary Magmatic Belts in Java, Proccidings of Silver Jubilee Symposium On the Dynamics and Its Products, Research and Development Center for Geotechnology-LIPI; Yogyakarta, September 17-19, h. 98-112. Soeroto, R.B., 1986, Identifikasi Fosil Gunung Api Strato Bawah Muka Laut, Wimaya, No.1,2 dan 3, UPN”Veteran” Yogyakarta. Sopaheluwakan, J., 1977, Ringkasan Peristiwa -Peristiwa Tektonik Pada Batuan Andesit Tua di Selatan Jawa, Majalah Ilmiah Riset, Lembaga Geologi & Pertambangan Nasional, Vol. 1, No. 1, h. 34-41. Surono, Sudarno, I. dan Toha, B., 1992, Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro, Jawa, skala 1:100.000, Puslitbang Geologi, Bandung. van Bemmelen, RW., 1949, The Geology of Indonesia, Vol IA, Government Printing Office, 732 h. Walker, G.P.L., 1993, Basaltic -Volcano Systems, Magmatic Processes and Plate Tectonic, Prichard, H.M., Alabaster , T., Harris, N.B.W. & Neary, C.R. (Eds), Geol. Society Special Publication, No. 76, h. 3-38. Wilson, M., 1989, Igneous Petrogenesis: A Global Tectonic Approach , Unwin Hyman, London, 1st. pub., 465 h. Yuwono, Y.S., 1997, The Occurrence of Submarine Arc -Volcanism in the Accretionary Complex of The Luk Ulo Area, Central Java, Buletin Geologi, Vol. 27, No. 1/3, ITB, Bandung, h.15-25. citation: Hill Gendoet Hartono, . (2008) BENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA DI DAERAH KARANGDOWO-TAWANGSARI, JAWA TENGAH. STTNAS, itny.ac.id. document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2570/1/7_BENTANG%20ALAM%20GUMUK%20GUNUNG%20API%20PURBA%20BERARAH%20BARATLAUTTENGGARA.pdf