<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . "BENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA\r\nDI DAERAH KARANGDOWO-TAWANGSARI, JAWA TENGAH"^^ . "Abstrak\r\nBentang alam daerah Karangdowo-Tawangsari umumnya berupa dataran yang di\r\ndalamnya dijumpai bukit -bukit berelief landai. Bukit -bukit tersebut disusun oleh batuan\r\ngunung api Formasi Mandalika yang dilingkupi oleh endapan Kuarter dari G. Merapi dan\r\nG. Lawu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bentang alam tersebut\r\nyang didekati dengan pembelajaran geologi gunung api. Genesis bentang alam tersebut\r\nberkaitan dengan erupsi celah yang membentuk gumuk -gumuk gunung api bawah laut.\r\nTonjolan bukit-bukit yang tersebar di daerah Karangdowo-Tawangsari dicirikan oleh\r\nbentang alam landai (< 300 m dpl), bergelombang lemah (< 10º), berbukit dengan radius\r\nkurang dari 1 km dan berbentuk lonjong. Sebaran bukit-bukit tersebut membentuk dua\r\nderetan di selatan dan di utara. Di bagian selatan diwakili oleh bentang alam G. Mojo, G.\r\nBeluk, Dusun Kuningan, Dusun Tumpukan, G. Pencit, Dusun Jarum, G. Prengkel, G.\r\nPegat, dan di sebelah utara diwakili oleh bentang alam G. Majesto, G. Ponowaren, G.\r\nLorog. Kedua deretan bentang alam yang relatif paralel tersebut berarah U140oT –\r\nU145oT seperti memanjangnya bentuk bukit -bukit tersebut. Secara umum gumuk-gumuk\r\ntersebut disusun oleh batuan beku berkomposisi andesit ( SiO2 = 57,72 %berat),\r\nberafinitas kapur-alkali (K2O = 1.16 %berat), dan berasosiasi dengan tektonik subduksi\r\n(TiO2 = 0,54 %berat). Batuan beku tersebut membentuk struktur bantal, kekar radier,\r\nvesikuler halus, terbreksikan, afanit – porfiritik halus, dan beberapa terbungkus oleh\r\nlapisan gelas “skin glassy” dengan tebal kurang dari 1 cm. Ciri-ciri fisik yang demikian\r\nmengindikasikan batuan tersebut terbentuk di dalam air. Artinya pembangunan gunung\r\napi di daerah Karangdowo-Tawangsari diawali dengan erupsi celah di bawah permukaan\r\nlaut (subaqueus) pada Kala Oligosen yang kemudian berkembang menjadi subaerial\r\nmelalui fase transisi litoral pada Kala Mi osen membentuk bentang alam tinggian di\r\nsebelah selatannya.\r\nKata kunci: erupsi celah, gumuk, struktur bantal, gunung api bawah laut.\r\nThis paper will be presented at UGM, 15 Feb 2008 in Yogyakarta"^^ . "2008-02-15" . . . "STTNAS"^^ . . . . . . . "."^^ . "Hill Gendoet Hartono"^^ . ". Hill Gendoet Hartono"^^ . . . . . . "BENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA\r\nDI DAERAH KARANGDOWO-TAWANGSARI, JAWA TENGAH (Text)"^^ . . . "7_BENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA.pdf"^^ . . . "BENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA\r\nDI DAERAH KARANGDOWO-TAWANGSARI, JAWA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "indexcodes.txt"^^ . . "HTML Summary of #2570 \n\nBENTANG ALAM GUMUK GUNUNG API PURBA BERARAH BARATLAUTTENGGARA \nDI DAERAH KARANGDOWO-TAWANGSARI, JAWA TENGAH\n\n" . "text/html" . . . "QE Geology"@en . .