@inproceedings{ITNYREPOID2552, title = {PELACAKAN JEJAK KEBERADAAN GUNUNG API DI PULAU BANGKA, PROVINSI BANGKA BELITUNG: Studi Kasus Terkait Tapak PLTN Bangka}, month = {December}, author = {Hill Gendoet Hartono and Isa Nursanto and Suryono . and Basuki W}, year = {2012}, pages = {490--496}, booktitle = {Seminar Nasional Rekayasa Teknologi dan Informasi (ReTII) ke 7}, abstract = {Abstrak Pulan Bangka, Provinsi Bangka Belitung merupakan daerah terpilih sebagai lokasi tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada beberapa aspek penting yang terkait dengan ilmu kebumian dan sosial-ekonomi. Satu aspek tapak yang harus dipelajari adalah keberadaan gunung api, terkait keberadaan mata air panas di Pulau Bangka. Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui keberadaan gunung api di Pulau Bangka. Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan pemetaan geologi gunung api dan analisis laboratorium batuan, air panas dan gas. Bentang alam daerah Bangka umumnya merupakan dataran ({\ensuremath{<}} 75 m dpl.) dan bukit bergelombang landai ({$\pm$} 172 m dpl.) ? bergelombang kuat ({$\pm$} 2,786 m dpl.) yang menempati wilayah Bangka Barat dan Bangka Selatan. Litologi yang menguasai Pulau Bangka berupa batuan beku plutonik granit, yang diwakili oleh Formasi Klabat, sedangkan Formasi Tanjunggenting dan Formasi Ranggam yang disusun batuan sedimen berupa batupasir, batulempung, dan batulempung tufan. Lokasi air panas muncul di daerah Permis, Nyelanding, Dendang dan Pemali. Hasil analisis laboratorium di empat lokasi tersebut menunjukkan suhu 39,2 ? 52,8 oC, pH 5,44 ? 7,49, namun hanya di Nyelanding dan Pemali yang terdeteksi adanya kandungan gas mayor berupa O2 , CO, CO2 , H2S dan CH4 dengan kadar yang variatif. Hasil analisis geologi gunung api, air dan gas tidak memperlihatkan adanya keberadaan fisik tubuh gunung api, dan sumber panas kemungkinan berasal dari sisa pendinginan batuan beku granit atau sumber panas yang lain. Kata kunci: Pulau Bangka, gunung api, tapak, PLTN, mata air panas. Abstract Bangka Island, Bangka Belitung Province an area chosen as site locations Nuclear Power Plant (NPP) by the National Atomic Energy Agency (BATAN). Site selection was based on several important aspects related to earth science and socio- economics. One aspect of the site to be studied is the existence of volcanoes, hot springs related to the presence in Bangka Island. The purpose of this paper is to investigate the existence of volcanoes in Bangka Island. Research methodology is to conduct geological mapping and laboratory analysis of volcanic rocks, hot spring and gas. Bangka landscape area is generally a plateau ({\ensuremath{<}}75 m asl.) and the undulating hills ramps ({$\pm$} 172 m asl.) - corrugated strong ({$\pm$} 2,786 m asl.) which occupies an area of West and South Bangka. Lithology that dominated the Bangka Island form plutonic igneous granite, represented by Klabat Formation, while Tanjunggenting and Ranggam Formation composed by sedimentary rock, i.e. sandstone, claystone, and tuffaceous mudstone. The hot springs location appeared in the Permis, Nyelanding, Dendang and Pemali areas. The results of laboratory analysis at four locations indicated temperature from 39.2 to 52.8 ?C, pH 5.44 to 7.49, but only in Nyelanding and Pemali which detected major gas content in the form of O2 , CO, CO2 , H2S and CH4 with higher levels of varied. The results of the analysis of volcanic geology, hot spring and gas show no physical existence volcano body, and the heat source is likely to come from the rest of the cooling igneous granite or other heat sources. Keywords: Bangka Island, volcano, site, NPP, hot spring.}, keywords = {Pulau Bangka, gunung api, tapak, PLTN, mata air panas.}, url = {https://repository.itny.ac.id/id/eprint/2552/} }