%T PERBANDINGAN INTENSITAS ANTARA ARUS PASANG-SURUT DENGAN PENGARUH GELOMBANG TERHADAP PENGENDAPAN DELTA NANGGULAN DI KALI WATUPURU DAN KALI SONGGO , PEGUNUNGAN KULON PROGO, YOGYAKARTA %A NIDN 0512067102 SITI NURAINI, S.T., M.Si., M.Sc. %X Delta Nanggulan merupakan satu-satunya delta Paleogen (Eosen Tengah) yang tersingkap baik di Pegunungan Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dengan mendokumentasikan kehadiran struktur-struktur sedimen penciri arus dalam menganalisa kekuatan pengaruh pasang-surut atau badai pada Formasi Nanggulan. Tujuan yang dicapai yaitu menganalisa intensitas kekuatan arus dominan yang lebih berperan dalam memodifikasi tubuh delta Nanggulan. Kehadiran struktur sedimen hummocky cross stratification (HCS) yang berskala lapisan dan laminasi sering kali dijumpai di sepanjang lintasan pengamatan Kali Watupuru dan Songgo. Lebih jauh lagi, kehadiran HCS ini saling bertumpukan satu dengan yang lain. Di samping itu struktur perlapisan arus pasangsurut seperti tulang ikan (herring bone), lapisan lempung ganda (double mud layer), lapisan bersudut curam secara berangsur berubah menjadi silang-siur mangkuk (trough cross stratification) kemudian menjadi lapisan horisontal di atasnya merupakan suatu penciri lingkungan arus pasang-surut yang berkomposisi bagian tidal flat dan juga tidal bar. Intensitas kedua arus tersebut (pasang-surut dan badai/ storm) hampir seimbang, yang menunjukan bahwa selama pembentukan tubuh delta Nanggulan baik arus pasang-surut atau arus badai sama-sama berperan aktif memodifikasi tubuh delta tersebut. %D 2018 %L ITNYREPOID187 %I institut teknologI nasional yogyakarta