eprintid: 1813 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/18/13 datestamp: 2020-09-11 03:30:26 lastmod: 2021-12-13 03:20:12 status_changed: 2020-09-11 03:30:26 type: conference_item metadata_visibility: show creators_name: T. Listyani, R.A. creators_id: listyani_theo@yahoo.co.id title: Hidrokimia Airtanah Daerah Tlogoadi, Mlati, Sleman ispublished: pub subjects: QE keywords: Hidrokimia, airtanah, akifer abstract: Airtanah daerah Tlogoadi, Mlati merupakan bagian dari sistem airtanah di Cekungan Airtanah Yogyakarta, dengan akifer yang berupa endapan asal Merapi. Akifer ini umumnya berupa pasir berwarna abu-abu hingga hitam. Batas bawah akifer ditandai oleh endapan lanau – lempung dengan ketebalan bervariasi. Karakteristik kimiawi airtanah pada beberapa sumur yang diteliti menunjukkan bahwa airtanah tersebut merupakan air tawar, berumur muda, yang jatuh pada zone resapan. Tipe kimia airtanah dari beberapa sampel air yang diteliti berkisar dari Ca,Mg-bikarbonat dan Ca,Mg-sulfat, bikarbonat, sedangkan proses hidrokimia yang dominan adalah simple dissolution dan proses pertukaran ion. Kata kunci: Hidrokimia, airtanah, akifer date: 2014-09-17 date_type: published official_url: https://itny.ac.id contact_email: library@sttnas.ac.id full_text_status: public pres_type: paper pagerange: 232-236 event_title: SEMINAR NASIONAL RISET DAN TEKNOLGI TERAPAN (RITEKTRA) KE‐4 event_location: Universitas sanata Dharma event_dates: 17 September 2014 event_type: conference refereed: TRUE referencetext: DAFTAR PUSTAKA [1] Van Bemmelen, R. W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol 1A, Martinus Nijhoff, The Hague, Netherland. [2] Sutedjo, B.H.S., 2002, Perlunya Zonasi Potensi Airtanah Cekungan Jogjakarta untuk Membantu Akurasi Manajemen Pengelolaan Airtanah, dalam Sumberdaya Geologi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Pengurus Daerah DIY – Jateng. [3] Kusumayudha, S.B., 2002, Hidrogeologi Lereng Baratdaya dan Selatan Gunung Merapi : Sistem dan Model Konseptual, dalam Sumberdaya Geologi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Pengurus Daerah DIY – Jateng. [4] Warsono, S., 1990, Survei Konservasi Airtanah Daerah Istimewa Yogyakarta, Laporan No. 54/HGKA/1990, Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung. [5] Metahelumual, B.C. 2010. Potensi terjadinya hujan asam di Kota Bandung. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol 1, No. 2, h. 59 – 70. Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung. [6] CV. Geokarya, 2002, Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi di Kabupaten Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo (5 Lokasi), Laporan Akhir, tidak dipublikasikan. [7] Sutriati, A., Tontowi, Sumarriani, 2011, Kualitas Air Sungai dan Sumur di Daerah Istimewa Yogyakarta setelah Letusan Gunung Merapi Tahun 2010, Jurnal Sabo, Vol. 2, No. 1, Mei 2011, Balai Sabo, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementrian Pekerjaan Umum, Yogyakarta. [8] Lloyd, J.W. & Heathcote, J.A., 1985, Natural Inorganic Hydrochemistry in Relation to Groundwater, an Introduction, Clarendon Press – Oxford. [9] PAB Sleman, 2010, Data Sumur Bor Airtanah di daerah Sleman, Laporan Akhir, tidak dipublikasikan. [10] Sutedjo, B.H.S., 2002, Perlunya Zonasi Potensi Airtanah Cekungan Jogjakarta untuk Membantu Akurasi Manajemen Pengelolaan Airtanah, dalam Sumberdaya Geologi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Pengurus Daerah DIY – Jateng. [11] Listyani, T., 2011, Hidrogeologi Kimiawi Mataair di Lereng Selatan Gunung Merapi, dalam Membangun Sinergi Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah V Yogyakarta dengan Masyarakat melalui Penelitian Dosen, Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dosen Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Kementrian Pendidikan Nasional, Kantor Kopertis Wilayah V Yogyakarta, ISBN No. 978-602-9367-03-4. citation: T. Listyani, R.A. (2014) Hidrokimia Airtanah Daerah Tlogoadi, Mlati, Sleman. In: SEMINAR NASIONAL RISET DAN TEKNOLGI TERAPAN (RITEKTRA) KE‐4, 17 September 2014, Universitas sanata Dharma. document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/1813/1/C7.10.%20Ritektra%202014%20lengkap%20%2B%20serti.pdf