%I sekolah tinggi teknologi nasional yogyakarta %L ITNYREPOID111 %X Merkuri (Hg) adalah logam berat yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Merkuri secara alami dapat terbentuk dengan proses mineralisasi dan terdapat dalam batuan, tetapi yang berbahaya adalah merkuri (Hg) yang digunakan dalam industri manusia. Pengolahan bijih emas dengan menggunakan metode amalgamasi menggunakan merkuri (Hg) untuk memisahkan emas dari unsur pengotor lainnya. Merkuri (Hg) digunakan untuk membentuk senyawa amalgam (Au-Hg). Amalgam (Au-Hg) dipisahkan dengan pemanasan dalam retorting, sehingga merkuri (Hg) menguap dan emas (Au) tertinggal. Permasalahan yang terjadi adalah sisa merkuri (Hg) dari hasil pengolahan (dalam tailing) yang dibuang dapat mencemari lingkungan sekitar sampai lingkungan yang sangat jauh dari sumber pencemar merkuri (Hg) tersebut. Penelitian kandungan merkuri dalam air tanah di dusun Sangon II ini bertujuan untuk menentukan berapakan kandungan merkuri (Hg) dalam air tanah, karena air tanah yang terdapat di dusun tersebut bersumber pada daerah yang dekat dengan lokasi pengolahan amalgamasi. Metode penelitian ini menggunakan analisis laboratorium (Metode ICP) dengan alat mercury analyzer 254 untuk menentukan kandungan merkuri (Hg) pada titik-titik yang ditentukan (purposive sampling), yang dapat mewakili tujuan penelitian. Penelitian kandungan merkuri (Hg) air tanah di dusun Sangon II Kalirejo, Kokap, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini mendapatkan hasil bahwa kandungan merkuri di tiga titik sampel adalah 0,0003 mg/L, 0,00087 mg/L dan 0,00039 mg/L. Secara umum, kondisi air tanah di dusun tersebut masih dalam kondisi baik, karena sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, kondisi kandungan merkuri dalam air tanah tersebut masih berada di bawah baku mutu (0,001 mg/L untuk penggunaan konsumsi masyarakat). %D 2017 %T KANDUNGAN MERKURI (Hg) DALAM AIR TANAH DI DUSUN SANGON II KALIREJO KOKAP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA %A NIK. 19730254 Erry Sumarjono, S.T.