eprintid: 1037 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/10/37 datestamp: 2020-06-16 08:17:26 lastmod: 2022-09-28 04:56:09 status_changed: 2020-06-16 08:17:26 type: article metadata_visibility: show creators_name: Pambudi 052426101, Setyo creators_name: ., Sutarman creators_name: Budiadi, EV title: POLA SEDIMENTASI FORMASI JONGGRANGAN - FORMASI SENTOLO DI GUNUNG KUCIR - GUNUNG DLANGGUNG BARAT, KECAMATAN SAMIGALUH DAN KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ispublished: pub subjects: QE divisions: sch_civ abstract: Berdasarkan laporan peneliti geologi terdahulu tampak bahwa dari waktu ke waktu stratigrafi daerah Kulonprogo selalu mengalami perubahan, khususnya hubungan antara Formasi Jonggrangan dengan Formasi Sentolo dan Formasi Andesit Tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sedimentasi Formasi Jonggrangan dan Formasi Sentolo. Hasil analisis stratigrafi di daerah Gunung Kucir menunjukkan bahwa Formasi Jonggrangan diendapkan di daerah Tinggian Kulonprogo dengan kedudukan tidak selaras di atas Formasi Andesit Tua. Sementara itu analisis stratigrafi di daerah Gunung Dlanggung Barat menyatakan bahwa Formasi Sentolo diendapan di daerah Rendahan Kulonprogo, secara selaras menjari di atas Formasi Andesit Tua. Sejauh ini tidak pernah ditemukan hubungan langsung antara Formasi Jonggrangan dengan Formasi Sentolo. Umur dan lingkungan pengendapan Formasi Jonggrangan dan Formasi Sentolo ditentukan berdasar analisis paleontologi terhadap kandungan fosilnya. Di daerah Gunung Kucir, Formasi Jonggrangan berumur Miosen Tengah — Miosen Akhir dan diendapkan di lingkungan Transisi — Neritik dalam. Di daerah Gunung Dlanggung Barat, Formasi Sentolo berumur Miosen Awal dan diendapkan pada lingkungan Neritik Tengah. Hasil analisis stratigrafi dan paleontologi di kedua daerah, Gunung Kucir dan daerah Gunung Dlanggung Barat, membuktikan bahwa pola sedimentasi Formasi Jonggrangan dan Formasi Sentolo adalah transgresi. ABSTRACT On the basis of previous geological reports, it seems that from time to time the Stratigraphy of Kulonprogo is always changed, particularly the stratigraphic relationship between Jonggrangan Formation, Sentolo Formation and Old Andesite Formation. The purpose of this research is to undestand the sedimentary pattern of Jonggrangan Formation and Sentolo Formation. The result of stratigraphic analysis at Gunung Kucir area shows that the Jonggrangan Formation was deposited in Kulonprogo High and the position is unconformably overlying on the Old Andesite Formation. The stratigraphic analysis at Gunung Dlanggung Barat suggests that the Sentolo Formation was deposited in Kulonprogo Low conformably interfingering to the Old Andesite Formation. So far, a contact between Jonggrangan Formatiom and Sentolo Formation is not yet found. The age and environmental deposition of Jonggrangan Formation and Sentolo Formation are interpreted based on paleontological analyses of their fossil contents. At Gunung Kucir area, the Jonggrangan Formation has an age of Middle Miocene - Late Miocene and was deposited in Transition - Inner Neritic. Whereas, at Gunung Dlanggung Barat area, Sentolo Formation has an age of Early Miocene and was deposited in the Middle Neritic environment. Those stratigraphical- and paleontological analyses prove that the sedimentary pattern of Jonggrangan Formation and Sentolo Formation is transgression. date: 1998-10-02 date_type: published publisher: P3M STTNAS official_url: https:/sttnas.ac.id contact_email: library@sttnas.ac.id full_text_status: public publication: Jurnal teknologi Nasional volume: II number: 1 article_number: 2 pagerange: 7-15 refereed: TRUE issn: 1410-5802 citation: Pambudi 052426101, Setyo and ., Sutarman and Budiadi, EV (1998) POLA SEDIMENTASI FORMASI JONGGRANGAN - FORMASI SENTOLO DI GUNUNG KUCIR - GUNUNG DLANGGUNG BARAT, KECAMATAN SAMIGALUH DAN KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal teknologi Nasional, II (1): 2. pp. 7-15. ISSN 1410-5802 document_url: https://repository.itny.ac.id/id/eprint/1037/1/JTN%201998.pdf