%0 Conference Paper %A T Listyani R.A, NIK %B Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (RETII) ke-4 tahun 2009 %C STTNAS Yogyakarta %D 2009 %F ITNYREPOID:1036 %K HIDROGEOLOGI DAN AIR PANAS %P 161-167 %T HIDROKIMIA DAN GEOLOGI AIR PANAS DAERAH PARANGWEDANG, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA %U https://repository.itny.ac.id/id/eprint/1036/ %X Keberadaan air panas di Parangwedang merupakan salah satu manifestasi gejala panas bumi yang mungkin berasosiasi dengan keberadaan intrusi batuan beku yang terjadi pada Jaman Tersier atau Miosen Bawah. hidrokimia air panas tersebut ditentukan oleh imbuhan serta proses-proses yang terjadi di dalamnya. batuan samping yang diterobos magma yang berfungsi sebagai akifer di daerah penelitian adalah Formasi Nglaggran. Oleh karenanya, batuan dari Formasi Nglanggran yang dilalui airtanah akan berpengaruh pada hidrokimia mataair panas tersebutperlu dikaji untuk mengetahui geologi air panas ini. Metode penelitian diawali dengan melakukan analisis terhadap data sekunder yang berupa hasil penelitian geologi di daerah Parangwedang dan sekitarnya. Data primer diambil langsung di lapangan dengan melakukan survai hidrogeologi disertai dengan pengambilan contoh batuan dan air panas di Parangwedang. Analisis kimia terhadap contoh air panas dikompilasikan dengan analisis petrografi batuan diharapkan akan memberikan gambaran komposisi kimiawi batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mataair panas yang muncul di Parangwedang dikontrol oleh porositas antar butir dan rekahan / kekar. Batuan samping yang merupakan Formasi Nglanggran memiliki pengaruh keberadaan beberapa unsur kimia pada air panas yang diteliti. Komposisi dominan yang berupa ion klorida dapat dipasok dari hornblende dan gelas vulkanik yang terdapat cukup melimpah pada satuan breksi, lava dan intrusi andesit Formasi Nglanggran. Namun, air panas dengan tingkat keasinan yang merupakan air asin dan tipe kimia berupa kalsium natrium klorida menunjukkan bahwa proses hidrokimia seperti evolusi, percamopuran / mixing dan intrusi air laut sangat dominan dalam mempengaruhi hidrokimia air panas tersebut.